Sering Terserang Penyakit, Warga Alihkan Tanamannya Dengan Kopi

LIPUTAN KHUSUS31 Dilihat

SUMBAR.KABARDAERAH.COM- Petani di Koto Panjang Dalko secara bertahap terus menglihkan tanaman kakao mereka dengan kopi. Salah satu penyebabnya adalah berjangkitnya penyakit, yang tidak bisa ditanggulangi petani, sementara prospek kopi sangat bagus.

Pemuka masyarakat, yang juga petani kopi, Khudri. MS, Minggu mengatakan, petani Kakao sangat merugi tanaman mereka diserang penyakit. Sudah banyak petani menebang pohon kakaonya, dan menggantinya dengan tanaman kopi jenis robusta.

“Penyakit adalah penyakit yang menyerang buah. Apabila buah yang diserang penyakit, akan berubah warna menjadi hitam, dan kemudian membusuk. Mereka merugi,” katanya.

Dikatakannya, selain terkena penyakit, petani menukar tanamannya, karena pemerintah cukup memprioritaskan kopi. Bupati juga berkeinginan menduniakan kopi produksi petani Agam.

“Kami sangat tertarik dengan keinginan Bapak untuk menjual kopi Agam ke pasaran dunia. Apalagi saat ini salah seorang putri Koto Panjang, jebolan Sarjana Pertanian Unand Padang 2016, Hilmi Hayati, terus memotivasi petani,” jelas M. Khudri.

Dikatakannya, keberadaan Titi sangat mempengaruhi para petani kopi. Kemudian harga kopi cukup menggiurkan bagi petani kopi, harga mencapai sekitar Rp700 ribu/Kg pada pasar internasional.

Pada wilayah Koto Panjang saja terdapat sekitar 70 ha kebun kopi. Bila dikelola dengan baik, hasilnya akan menyejahterakan petani. “ Dengan keutungan dan prospek yang cukup besar wajar saja para petani mengganti tanaman kakao mereka,” jelasnya. (Gunawan/rel))