Ibu Kandung Tewas di Tangan Anak Sendiri

KRIMINAL28 Dilihat

JATIM.KABARDAERAH.COM – Rozikin (28) membunuh Ibu kandungnya sendiri bernama Ranis (55), dengan sebilah celurit, ditebaskan keleher Ibunya nyaris putus.

Kasus pembunuhan ini berawal saat korban memarahi anak kandungnya sendiri. Usai dimarahi, pelaku menaruh dendam dan emosi terhadap ibunya.

Rupanya emosi pelaku semakin menjadi-jadi. Tanpa merasa kasihan terhadap ibunya yang kebetulan saat itu sedang sakit demam, pelaku menyabet leher ibunya yang sedang tiduran di ruang tamu. Dalam sekali tebas, leher korban nyaris putus. Korban tewas di tempat.

Usai membunuh ibu kandungnya sendiri. Pelaku melarikan diri dan bersembunyi di rumah keduanya sambil menyembunyikan celurit yang digunakan untuk membunuh.

Namun polisi berhasil menemukan pelaku dan meringkusnya tanpa perlawanan.

“Saya tega membunuh ibu sendiri karena dimarahi terus-menerus. Sehingga, emosi menjadi-jadi lalu saya bunuh dengan sebilah celurit,” ujar Rozikin di depan penyidik Polsek Dukun, Minggu (10/3), dikutip dari detiknews.

Tanpa penyesalan Rozikin terus mengomel sewaktu diperiksa. Bahkan, dengan nada datar dia mengaku tidak sedih setelah membunuh ibu kandungnya sendiri.

“Gak sedih blas wes mari mateni ibuku dewe (Tidak sedih sama sekali setelah membunuh ibu sendiri),” ungkapnya.

Terkait dengan kejadian kasus pembunuhan ini, Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro menuturkan diduga pelaku mengalami gangguan jiwa. Sebab, pelaku yang merupakan anak ketiga korban tidak ada rasa sedih sama sekali sewaktu membunuh.

“Ada dugaan pelaku ada gangguan jiwa. Kendati demikian kami tetap melakukan pemeriksaan dengan membawa pelaku ke rumah sakit jiwa apakah ada sangkut paut dengan kejiwaan,” lanjut Kapolres, Senin (11/3/19).

Ditempat berbeda, sementara Kepala Desa (Kades) Madumulyorejo, Matrozim menyatakan sebelum membunuh pelaku memang mengalami depresi. Pelaku memang pernah diperiksakan ke rumah sakit.

“Pelaku kondisinya kejiwaannya labil. Meski saat ditangkap tidak melakukan perlawanan,” ujar Matrozim kepada media. ***

(Yanguji/detiknews)