Kades Ngroto Ungkap Rahasia Sukses Galang Kesah Dihadapan Pemerintah Sintang

LIPUTAN KHUSUS223 Dilihat

JATIM.KABARDAERAH.COM – Sebagai Desa peraih juara 1 IDM, Indeks Desa Mandiri tingkat Nasional, menerima tamu kunjungan untuk studi banding dari Desa lain belahan Indonesia menjadi keniscayaan. Termasuk kemarin Senen 30/7/2019.

Satu rombongan bus studi banding dari Sintang, Kalbar dengan peserta dari unsur OPD, camat, wali nagari ( Kepala Desa ), serta Asisten Bupati datang ke Desa Ngroto, Kabupaten Malang Jawa Timur untuk melakukan studi banding. Menurut Ali Misbakhul Mundir, tour leader, “Ini adalah kunjungan pemberdayaan masyarakat Desa. Beberapa hal dan menjadi sasaran studi banding yang akan dikunjungi adalah peternakan sapi perah, peran serta Gapoktan, serta Bumdes dalam ikut membangun desa,” ujarnya, Selasa (31/7/19).

Disambut hangat oleh pemerintah Desa Ngroto dengan Kades incumben yang baru saja terpilih, kehadiran rombongan itu mendapatkan sajian istimewa. Selain memperoleh hal-hal yang ingin diketahui terkait peternakan sapi perah, kelompok tani, dan Bumdes yang dimiliki desa Ngroto tuan rumah juga menyingkap rahasia sukses sebagai pelaksana pilot projects ‘Galang Kesah’, Gerakan Penanggulangan Kemiskinan Pedesaan (GPKP).

Sebagai salah satu dari dua Desa yang ditunjuk oleh Bappeda Kabupaten Malang, untuk melaksanakan pilot projects Galang Kesah yakni Ngroto dan Bantur. Serta sukses menurunkan angka kemiskinan penduduk desa dari sebelum ditunjuk berjumlah 477 orang kini tinggal 27 orang. Desa Ngroto ini mempunyai kiat tersendiri dalam mensukseskan programnya.

Terkait hal tersebut Prayogi SH, kepala yang baru saja terpilih kembali sebagai Kades periode baru mengatakan, “Kepada peserta studi banding yang datang kami juga akan ungkap rahasia sukses Desa Ngroto menjalankan program Galang Kesah,” lanjutnya.

“Langkah pertama yang kami lakukan adalah mengarah ke realita pendataan. Berdasarkan data sensus ekonomi dan yang dilakukan tim desa. Sebab ada perbedaan antara realita dan data. Seperti ada warga yang mampu ternyata didata tidak, begitu pula sebaliknya. Maka pihak desa melakukan pendataan sendiri melalui petugasnya. Ada sensus realita. Juga pembinaan dari pihak ketiga Aferos, LSM. Kegiatan ekonomi aktif dikedepankan, sehingga persentase kemiskinan turun drastis. Kini tinggal sekitar 2 persen dari seluruh penduduk desa sejak melaksanakan program Galang Kesah. “Lanjut pria yang kerap dipanggil Pak Prayogi itu menutup perbincangan dengan penulis dalam kesempatan wawancara sendiri di Balai Desa Ngroto kemarin siang. ***

(Anis Hidayatie/Yanguji)