Paska Penahanan Habib Rizieq, Masyarakat Ciamais Ramai-ramai Minta Ditahan Polisi

LIPUTAN KHUSUS28 Dilihat

CIAMIS.KABARDAERAH.COM- Ribuan umat Islam mendatangi Markas Polres (Mapolres) Ciamis, Minggu (13/12/2020) untuk menyerahkan diri agar ditahan, atas perbuatannya berkerumun saat Penjemputan HRS di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Namun, hingga sore hari tak ada satupun dari massa aksi yang ditahan petugas Polres Ciamis.

Pimpinan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Golangsing Kecamatan Cipakau Kabupaten Ciamis, KH Deden Badrul Kamal alias Golangsing mengatakan, massa masuk ke Markas Polres Ciamis, karena meminta ditahan dan ingin menggantikan HRS.

Padahal, kata dia, sangat jelas pihaknya, bersalah telah ikut ke Jakarta menjemput imam besar yang artinya semua ikut serta melanggar protokol kesehatan.

“Harusnya kami juga dipenjara yang ikut ke Jakarta, kenapa kepolisian di Ciamis tidak ada yang mau menahan?” tanyanya.

Kabag Ren Polres Ciamis, Kompol Argono SH NH menerima massa dan mengatakan akan menampung semua aspirasi yang telah disampaikan.

Mengenai keputusanya semua tergantung dari atasan di pusat.

“Tentunya kami hanya bisa menyampaikan semua aspirasi massa kepada pusat. Apa yang disampaikan semuanya akan kami sampaikan ke atasan kami pimpinan kami ,” tegasnya.

Kapolres Ciamis AKBP Dony Eka Putra mengatakan massa datang untuk menyampaikan aspirasi mereka.

Kepolisian pun menjelaskan Habib Rizieq ditahan di Polda Metro Jaya, bukan Polres Ciamis.

“Kami jelaskan bahwa itu penanganannya kan di Polda Metro namun apa yang mereka sampaikan insyaallah akan diteruskan ke pimpinan,” kata Dony.

Menurut dia, saat ini keadaan di Polres Ciamis sudah kondusif dan massa sudah membubarkan diri.

Lanjut perwira menengah ini menuturkan, massa yang datang ke Polres Ciamis dari berbagai ormas.

“Dari gabungan kayaknya, mereka menamakan ormas Islam Ciamis,” terang Dony.

Dony menambahkan, untuk massa yang datang jumlahnya sekitar ratusan orang. Sebelum membubarkan diri, massa sempat salat bersama dengan polisi di Polres Ciamis.

“Sekitar 300 orang ada kayaknya. Kejadiannya 14.30 WIB, nah habis itu menyampaikan aspirasi mereka, habis itu salat ashar bersama. Diterima dengan baik, setelah itu bubar,” pungkas Dony.(radartasikmalaya/jp)