Rocky Gerung Sebut Jokowi Hadir Secara Fisik Tapi Tidak Secara Etis

LIPUTAN KHUSUS244 Dilihat

DKI.KABARDAERAH.COM- Setelah sekian lama tak bersuara, akhirnya Presiden Jokowi memberikan tanggapannya terkait peristiwa tewasnya 4 warga Sigi dan 6 anggota Front Pembela Islam (FPI) pada Minggu, 13 Desember 2020 kemarin.

Dalam pernyataannya Presiden menegaskan bahwa hukum harus dipatuhi dan ditegakkan untuk melindungi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.

Presiden Jokowi menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara hukum. Oleh karena itu, Presiden menegaskan bahwa sudah menjadi kewajiban bagi para penegak hukum untuk menegakkan hukum tersebut secara adil.

Mendengar tanggapan tersebut, Rocky Gerung sebagai Pakar dan Pengamat Politik mengaku kecewa dengan Presiden Jokowi karena pernyataannya tak seperti ekspektasinya.

Melalui akun Youtube Rocky Gerung Official yang tayang pada Senin, 14 Desember 2020, Rocky menyebutkan bahwa pernyataan presiden terlalu standar untuk diucapkan dari seorang presiden.

“Ucapannya standar banget, itu ucapan yang sering diucapkan oleh orang-orang kemudian diucap ulang oleh dia,” kata Rocky.

Menurut Rocky, dari pernyataan yang diucapkan Presiden kemarin, terlihat sekali bahwa kemampuan presiden untuk menghayati peristiwa kurang sekali.

Menurut analisis Rocky, Presiden kurang mampu menghayati bahwa peristiwa meninggalnya enam orang FPI bukanlah peristiwa spele.

Presiden Jokowi tidak bisa melihat bahwa peristiwa tersebut bisa berpotensi membelah bangsa.

Sehingga, menurut Rocky, pernyataan yang keluar dari Presiden terkesan seperti menyepelekan persoalan dan tidak bisa mengendalikan keadaan.

Padahal menurut Rocky, selama ini publik menunggu Presiden mengucapkan pernyataan yang bijak.

“Ini menunjukan bahwa Jokowi tidak mampu mengendalikan keadaan. Padahal publik menunggu Presiden ucapkan sesuatu yang bijak,” ujar Rocky.

Rocky Gerung juga mengamati pernyataan Presiden dari gesture dan bahasa tubuhnya saat menyampaikan ucapannya dihadapan kamera.

Menurut Rocky, terlihat sekali bahwa ada ketidakpedulian yang dibuat seolah-olah peduli.

“Hadir secara fisik, tapi tidak hadir secara etis,” ujar Rocky.

Rocky mengatakan peristiwa meninggalnya enam anggota laskar FPI saat ini tengah disorot oleh dunia Internasional.

Dan pernyataan Presiden pastinya akan menjadi sorotan juga di dunia Internasional.

“Internasional nantinya akan mencatat bahwa era ini akan dicatat sebagai era yang tidak mampu meninggalkan jejak politik yang beradab. **