CMMI dan Elemen Pemuda dari Berbagai Provinsi Rekomendasikan Enam Figur Ini Sebagai Mensos dan Menteri KKP

LIPUTAN KHUSUS71 Dilihat

JAKARTA,KABARDAERAH.COM-Sedikitnya ada enam (6) tokoh profesional dan memiliki kemampuan untuk mengisi kursi kosong di dua kementerian yakni Kementerian Perikanan dan Kelautan RI dan Kementerian Sosial (Kemensos) setelah dua menteri Kabinet Indonesia Maju masing-masing Eddy Prabowo, Menteri KKP dan Mensos Juliari P. Batubara ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan penerima suap beberapa waktu lalu.

Adapun, figur-figur yang dinilai bisa bekerja untuk meningkatkan kinerja pemerintah demi kesejahtaraan masyarakat dan bangsa Indonesia di dua kementerian tersebut yakni : Katno Hadi (Ketum Senkom Mitra Polri ) , Troy Evelon Pomalingo (Sekjen JUARA), Susi Pujiastuti ( Mantan Menteri KKP ) Sarwoto Atmosutarmo ( Mantan Dirut Telkomsel ), Adian Napitupulu ( Anggota DPR RI ) dan Budiman Sujatmiko ( Mantan Anggota DPR RI ).

Troy Evelon Pomalingo , sekjen relawan JUARA (ist)

“Kami dari Dewan Pimpinan Pusat Cendekia Muda Muslim Indonesia (DPP CMMI) beserta elemen Pemuda di Setiap Provinsi Seluruh Indonesia mendukung dan merekomendasikan para figur tersebut di atas untuk menggantikan menteri Juliar dan menteri Eddy Prabowo,” kata Ketua Anhar Tanjung dalam keterangan pers nya di Jakarta.

“Karna menurut pandangan para pimpinan Organisasi Kepemudaan Beliau-beliau sangat pantas dan mempunyai kapasitas yang mumpuni dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas dan nelayan,” kata Anhar.

Ia mengatakan, Sekjen Relawan Jokowi Suara Hati Rakyat (JUARA) Troy Evelon Pomalingo adalah sosok yang tidak diragukan lagi dalam hal sosial dan memiliki jaringan yang luas di kalangan masyarakat di seluruh Indonesia. Troy sudah dua kali memenangkan Jokowi sebagai Presiden terpilih bersama Jusuf Kalla (2014-2019) dan Jokowi-Ma’ruf Amin (2019-2024).

Pria kelahiran Gorontalo ini sangat menguasai bidang Kemaritiman/Kelautan,ia juga sangat dekat dengan masyarakat sehingga dinilai layak membantu Presiden Jokowi sebagai salah satu Menteri Kabinet baik Kelautan dan Perikanan maupun sebagai Menteri Sosial pasca kedua Menteri ditangkap KPK.

“Kami di kalangan Aktivis Nasional tidak asing lagi mendengar nama Troy E Pomalingo, karna sering berkontribusi dan membantu secara Moril dan Materil di setiap Acara Kongres, Munas, Muktamar, dan Seminar Nasional di tingkat Nasional para Organisasi Kepemudaan. Karena sudah menjadi hal biasa dalam dunia Aktivis Mahasiswa dan Pemuda mempunyai Inovasi besar dan pemikiran yang brilian” ujar Anhar.

Begitupun dengan sosok Katno Hadi yang selalu siap memberikan kontribusi dan solusi terbaik, untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia karena sangat aktif dalam kegiatan sosial selama Covid-19.

Begitupun Bu Susi Pujiastuti ketika menjadi Menteri Perikanan Kelautan, beliau sangat responsif dengan para nelayan kecil yang membutuhkan, Bu Susi pudjiastuti sangat tepat mengisi kembali posisi KKP.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Cendekia Muda Muslim Indonesia (DPP CMMI) Anhar Tanjung (Dok.Ist)

“Maka dengan Kehadiran beliau-beliau di Pemerintahan Ir. H. Joko Widodo – KH. Ma’ruf Amin akan sangat terbantu dan membawa perubahan karena mengangkat menteri Independen tanpa intervensi dan tekanan dari pihak manapun serta tidak mendapatkan tekanan dari Pimpinan Partai Politik. Mereka akan murni berjuang untuk membantu terselenggaranya janji janji kampanye dan Visi Misi Besar Ir. H. Joko Widodo – KH. Ma’ruf Amin untuk kepentingan rakyat Indonesia serta didukung oleh para aktivis pemuda dan Mahasiswa.”

“Sekali lagi Kami berharap kepada Ir. H. Joko Widodo – KH. Ma’ruf Amin untuk mempertimbangkan nama-nama beliau di atas masuk mengantikan posisi tersebut.”

“Oleh sebab itu saya Selaku Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Cendekia Muda Muslim Indonesia (DPP CMMI) merekomendasikan Bapak Katno Hadi, Bapak Troy Evelon Pomalingo, Bu Susi Pujiastuti, Sarwoto Atmosutarmo, Adian Napitupulu dan Budiman Sujatmiko menggantikan Menteri Sosial dan Menteri Perikanan Kelautan di bawah Pemerintahan Ir. H. Joko Widodo dan Prof DR (HC) Ma’ruf Amin.”jelas pria asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu dalam keterangan tertulis di Jakarta. * (DL).