Ngapain Jadi Menteri, Blusukan Risma Dicurigai Untuk Incar Gubernur DKI

POLITIK209 Dilihat

DKI.KABARDAERAH.COM-Anggota Komisi VIII DPR Fraksi PKS, Bukhori menyoroti aksi blusukan yang belakangan ini kerap dilakukan Menteri Sosial (Mensos) Risma di sejumlah wilayah DKI Jakarta.

Bukhori mencurigai aksi blusukan Risma itu hanya untuk mencari simpati publik atau pencitraan guna mengincar kursi Gubernur DKI.

“Ya itu yang beliau (Risma) ingin tempuh (DKI 1) kelihatannya,” ujar Bukhori, Rabu 6 Januari 2021.

Menurutnya, jika benar Risma mengincar kursi Gubernur DKI Jakarta maka seharusnya mantan wali kota Surabaya itu tidak usah jadi menteri.

“Tapi kalau begitu jangan jadi menteri,” tegasnya.

Menarik untuk Anda:
Bukhori juga menilai bagaimanapun gaya Risma melakukan pencitraan dengan gaya blusukan, hal tersebut tidak akan mempengaruhi warga Jakarta.

Pasalnya, kata Bukhori, gaya blusukan serupa Risma sudah tidak laku untuk menggaet simpati warga Jakarta.

“Lagian blusukan sekarang sudah gak laku bagi masyarakat Jakarta. Karena mereka sudah harus belajar dari pendahulu-pendahulunya,” ujarnya.

Diketahui, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau akrab disapa Risma belakangan ini rajin blusukan di sekitar kawasan Jakarta.

Saat blusukan, Risma mengajak masyarakat Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) untuk mau tinggal di penampungan sementara.

Mantan Wali Kota Surabaya ini terlihat menyusuri jalur pedestrian Jalan Thamrin di sisi kanan Plaza UOB, Jakarta Pusat.

Kepala Bagian Publikasi dan Pemberitaan Kementerian Sosial (Kemensos), Herman Kuswara mengatakan tujuan Risma rajin blusukan lantaran ingin melakukan pemetaan permasalahan sosial.

“Yang pertama ingin melakukan pemetaan permasalahan-permasalahan sosial yang aktual dan faktual. Sehingga ibu istilahnya dengan blusukan, melihat beberapa titik itu sebetulnya ingin memotret sejauh mana permasalahan sosial yang ada dan berkembang saat ini, yang memiliki urgensi untuk segera ditangani kan itu,” kata Herman.

Ia pun mengungkapkan bahwa Mensos Risma ingin melihat secara langsung kondisi di lapangan guna menganalisis kebijakannya berdasarkan fakta.

“Tentunya Bu Menteri ini ingin melihat secara langsung, sehingga melihat secara langsung paling tidak istilahnya dalam melakukan analisis kebijakannya betul-betul berdasarkan fakta dan kondisi di lapangan yang sesungguhnya gitu,” ujarnya. **

(An/Sr)