Andes : Untuk Membentuk Ekonomi Keuangan Insklusif tidak Cukup Hanya Sekedar Meletakkan Pembiayaan

KabarDaerah.com, Palembang,- Forum Masyarakat Berdaya (FMB) menggelar Focus Group Discussion dengan tema “Harga terjangkau, pangan sehat, wujudkan stabilitas dan kedaulatan pangan melalui inovasi Sumsel Mandiri Pangan” yang diselenggarakan di Hotel Amaris Palembang, Rabu (8/2/2023).

Yang mengadiri dalam kegiatan, Kepala Dinas Perdagangan Sumsel Drs. H. Ahmad Rizali M.A. yang diwakili Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perdagangan Sumsel, Achmad Mirza, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel Ir. Ruzuan Effendi M.M., Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Musi Dr. Sulthani Aziz M.Sc., Anggota Komisi II DPRD Sumsel Azmi Shofix SR. S.TP., Kepala Bagian Kemitraan dan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah Otoritas Jasa Keuangan Andes Novytasary.

Kepala Bagian Kemitraan dan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah Otoritas Jasa Keuangan Andes Novytasary mengatakan, OJK memberikan edukasi kepada masyarakat, Kelompok Komunitas dan Mahasiswa mengenai perluasan akses keuangan untuk meningkatkan pemahaman mengenai produk dan layanan jasa keuangan agar bisa mengerti manfaat dan resikonya.

“Kami memberikan edukasi bagaimana membedakan legal sama ilegalnya, dan mengerti bagaimana mengelola keuangan. Kami jelaskan di sini dan ada kaitannya dengan gerakan Sumsel mandiri pangan karena OJK hadir untuk mendampingi dalam membentuk ekonomi keuangan inklusif,” Ujarnya.

Andes menjelaskan, Untuk membentuk ekonomi keuangan insklusif tidak cukup hanya sekedar meletakkan pembiayaan, “Kita harus ikut dalam OJK itu, bersama lembaga jasa keuangan tentunya untuk mengembangkan ekonomi keuangan industri, dan itu dari proses awal dari hulu ke hilir,” Terangnya.

Sementara Founder Forum Masyarakat Berdaya, Ki Edi Susilo mengatakan melalui Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) menjadi salah satu langkah menuju kedaulatan pangan dengan tahapan dimulai dari ketahanan pangan menuju kedaulatan pangan.

“Kegiatan ini harus didrorong agar bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Sumsel sehingga tidak ada lagi terdengar kabar masih ada yang kesulitan akses kesulitan pangan,” tuturnya.

Menurutnya, Gerakan Sumsel pangan mandiri ini harus terimplementasi sampai ke tingkatan paling bawah, dan harus bisa dirasakan oleh masyarakat Sumatera Selatan sehingga tidak ada lagi terdengar kabar tidak bisa makan, masih ada masyarakat yang di bawah prasejahtera yang kesulitan akses terhadap pangan.

“Harapan kami masyarakat Sumatera Selatan tetap jaga semangatnya karena Sumsel sedang menuju ke kedaulatan pangan, kita tak ingin ada stunting makanya kita dukung gerakan kedaulatan pangan ini,” Tukasnya.

Ketua Pelaksana, Meilinda Julianti menyebutkan dengan adanya Focus Group Discussion (FGD) dapat menemukan solusi-solusi untuk persoalan kedaulatan pangan yang ada di Sumsel

“Peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat dan terbuka untuk umum dalam mewujudkan dan meningkatkan program dari Sumsel mandiri pangan sendiri,”pungkasnya (Ocha)