SMA 13 Tidak Aman, Pelajar Agar Hati Hati

BERITA UTAMA786 Dilihat

Sumbar.KabarDaerah.com-Salah seorang siswi sekolah menengah atas (SMA Negeri 13) Padang raib saat jam belajar berlangsung di kelas  E-15 kampus II palarik kelurahan air pacah, kecamatan Koto Tangah (Rabu 17/6/2023)

Peristiwa tersebut terjadi saat jam belajar berlangsung, saat semua murid diberikan tugas mata pelajaran BAM.

Sembari menunggu guru yang mengajarkan mata pelajaran BAM belum datang, berselang 2 menit hand Phone tersebut raib.

“Saat jam kedua pelajaran BAM, guru yang mengajar pada jam tersebut telat”.

Sebelum melakukan tugas BAM Cece memegang hand phone, saat Cece pergi  ke tempat duduk Riana, sebelum Cece pergi seperti biasa Cece menitip hand Phonenya diatas meja. Saat Cece kembali ke tempat duduknya hand phone tersebut telah hilang disampaikan Cece selaku korban.

Cece sebagai korban telah melapor ke guru piket saat itu, kemudian guru piket menggeledah seluruh tas siswa yang ada di kelas E-15 dan kelas  E-13. Hasil dari penggeledahan adalah tidak ditemukan barang yang dicari.

Mungkin, karena yang digeledah hanya ruang kelas saja, tidak tempat lain seperti termasuk jok motor siswa atau siswi, makamya belum ditemukan hand phone tersebut.

Kehilangan hand phone itu tidak disampaikan piket dan guru mapel kepada kepala sekolah dan wakilnya. Hal itu diketahui setelah orang tua wali murid Cece memberi tau kepala sekolah.

ketika dikonfirmasi kepada kepsek, “Beliau mengetahui kejadian tersebut, karena belum ada yang melaporkan.

Setelah Eli orang tua cece yang memberi tau bahwa anaknya kehilangan hand phone, barulah kepala sekolah mengetahui bahwa ada siswanya yang kehilangan hand phone saat belajar.

Walmukminin selaku kepala sekolah memberikan tanggapan, “informasi ini keluar dari lingkup SMA 13”.

Kepala Sekelah SMA 13 mengatakan, “Nanti kita coba selesaikan secara interen dulu” ujarnya.

Namun setelah beberapa hari upaya tersebut tidak kunjung ditanggapi, Eli heran masalah pencurian hand phone ini di diamkan.

Eli berharap kepala sekolah sebagai orang yang paling bertanggung jawab di SMA 13, setidaknya telah melakukan langkah untuk menemukan hand Phone tersebut.

selanjutnya Cece mengatakan, “saya berharap hand phone saya segera ditemukan”.

Karena kejadiannya disekolah tentunya orang yang bertanggung jawab adalah guru-guru dan kepala Sekolah.

lanjut Cece, “sekarang SMA 13 sudah tidak aman lagi “, kata Cece

Aturan yang mewajibkan siswa membawa hand Phone, akan tetapi keamanan sekolah tidak memungkinkan.

Eli Yusnita selaku orang tua Cece merasa kecewa atas sikap kepala sekolah, seharusnya kepala sekolah jangan acuh terhadap masalah yang terjadi dilingkup sekolah.

Harapan Eli  kedepan, “saya berharap, pihak sekolah meningkatkan keamanan di lingkungan sekolah SMA 13”.

Siswa dan Siswi tidak merasa takut membawa barang berharga mereka untuk menunjang proses pembelajaran.

(Tim LSM KOAD)