Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri Makin Sengit! Mahasiswa KKN UNAND Turun Tangan Mengajar UTBK di Nagari Batahan

Tingginya persaingan masuk perguruan tinggi menimbulkan berbagai macam reaksi. Kecemasan dan ketakutan pun tidak luput dari pemikiran para siswa karena takut gagal mendapatkan jurusan dan perguruan tinggi yang diinginkan.

Kecemasan yang dimiliki oleh siswa/i bisa menjadi tanda baik bagi Indonesia yang dimana hal ini berarti semangat generasi muda untuk menduduki jenjang pendidikan hingga ke tingkat sarjana cukup tinggi. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa seleksi masuk perguruan tinggi bukanlah suatu hal yang mudah dan dapat dilalui begitu saja.

Seleksi masuk perguruan tinggi itu sendiri terdiri dari beberapa jalur. Berdasarkan data dari Kemendikbud Ristek jalur penerimaan masuk perguruan tinggi di Indonesia itu ada 3 jalur yang salah satu diantaranya yaitu terdapat jalur SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes). Berdasarkan SNBT, calon mahasiswa diseleksi berdasarkan hasil UTBK saja atau hasil UTBK dan kriteria lain yang ditetapkan bersama oleh PTN.

Banyak hal yang harus dilalui oleh bakal calon mahasiswa untuk bisa melewati seleksi masuk perguruan tinggi. Untuk mendapatkan peluang lulus yang lebih tinggi pastilah diperlukan segenap proses dan persiapan yang sangat matang serta berbagai strategi juga sangat diperlukan dalam menghadapi UTBK.

Proses yang paling utama dalam menghadapi ujian tentunya adalah belajar dan memahami berbagai materi pelajaran yang akan diujikan. Namun, proses belajar yang harus dijalani untuk bisa menyelesaikan soal-soal UTBK tentunya akan berbeda dengan proses belajar yang biasa dilakukan untuk menghadapi ujian harian ataupun ujian akhir sekolah. Karena seperti yang kita ketahui UTBK merupakan tes seleksi yang dimana Siswa/i SMA sederajat yang mengikuti saling berlomba-lomba untuk mendapatkan nilai yang lebih tinggi dari yang lainnya. Sehingga soal yang diujikan pun dibuat sedemikian rupa sehingga calon mahasiswa yang lolos nantinya adalah orang-orang yang benar-benar layak untuk bisa duduk di bangku perkuliahan. Ini merupakan tantangan yang harus dijalani demi menggapai kesuksesan yang tinggi untuk lolos melalui jalur UTBK. Hal ini juga disampaikan oleh Selvana, Mahasiswa KKN UNAND yang juga masuk melalui jalur UTBK, terkait proses menempuh UTBK “Yang paling sulit sekaligus menantang dalam melewati seleksi perguruan tinggi jalur UTBK bukanlah mengerjakan soal-soal atau menghadapi ujiannya melainkan proses belajar yang sedang kita jalani”

Mahasiswa KKN PPM UNAND mengangkat kegiatan UTBK dalam program IPTEK sebagai wujud kontribusi mencerdaskan kehidupan bangsa melalui kegiatan belajar dan mengajar. Mahasiswa KKN PPM UNAND memberikan pelatihan dan pembahasan soal-soal UTBK mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris sebagai bentuk pengenalan kepada para siswa.

Pelaksanaan kegiatan UTBK ini dimulai dengan pre-test dan dilanjutkan dengan pembahasan soal dan materi terkait. Dalam program ini, Mahasiswa KKN berkoordinasi dengan SMA/MA sederajat di Ranah Batahan dan disambut dengan baik dan antusias oleh para siswa.

”Pelaksanaan kegiatan ini diadakan di SMAN 1 Ranah Batahan. Dimana, dalam pelaksanaannya menggunakan 1 ruang kelas untuk proses belajar mengajar, jadi siswa/i dari 4 sekolah yang ada di Ranah Batahan berkumpul dalam 1 ruangan untuk mengikuti belajar bersama, hal ini bisa meningkatkan interaksi antar siswa dari 4 sekolah tersebut.” ujar Annisa Adinda Utama mahasiswa KKN PPM UNAND dari jurusan Teknik Sipil.

Menurut Risa, Mahasiswa KKN jurusan Kesehatan Masyarakat, pelaksanaan kegiatan mengajar UTBK ini dinilai sangat bagus karena dapat membantu siswa-siswi kelas XII dalam persiapan ujian masuk perguruan tinggi. “Dengan ketatnya persaingan masuk sekarang, memang membutuhkan persiapan yang optimal sehingga dengan adanya program mengajar UTBK oleh Mahasiswa KKN UNAND dapat membantu adik-adik untuk persiapan ujian perguruan tinggi,” tutur Risa.

Pelaksanaan program kerja mengajar UTBK ini berjalan dari tanggal 17 Juli sebagai acara pembukaan, tanggal 18 Juli sampai 21 Juli pelaksanaan proses belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris, tanggal 24 Juli – 27 Juli mengajar Matematika, dan 29 Juli 2023 sebagai acara penutupan serta awarding.

“Peserta kegiatan ini adalah 40 orang yang berasal dari sekolah yang berbeda-beda, ada yang dari SMAN 1 Ranah Batahan, SMKN 1 Ranah Batahan, MTS Islam Batahan, dan ada yang dari MAM Silaping. Para peserta sangat antusias saat hari-hari pertama dimulainya kegiatan, namun semakin hari makin berkurang yang datang, tetapi hal ini sama sekali tidak menurunkan esensial kegiatan ini, karena beberapa siswa yang lain tetap bersemangat sampai hari terakhir atau hari ujian.” Kata Cici Monika mahasiswa KKN PPM UNAND yang megajar Matematika dari jurusan Kedokteran.

Ia mengatakan bahwa mahasiswa KKN PPM UNAND tidak hanya memberikan materi terkait soal-soal UTBK, tetapi juga terdapat sesi berbagi pengalaman kuliah dan sesi tanya jawab terkait jurusan serta Universitas yang diminati oleh setiap siswa/i, bahkan di hari terakhir atau acara penutupan panitia juga memberikan apresiasi pada peserta yang teraktif dan terpandai selama kegiatan berlangsung.

“Setiap keaktifan siswa, akan diberikan apresiasi berupa awarding di acara penutupan.” terangnya.

Award yang diberikan kepada siswa/i tersebut berupa The Most Active untuk siswa/i yang aktif dalam kegiatan belajar mengajar, The Cleverest untuk siswa/i yang memperoleh nilai ujian tertinggi  dan yang terakhir adalah Best Delegates untuk siswa/i  yang aktif dan cerdas.

Penulis:

Risa Fardila (Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas), Cici Monika (Kedokteran, Universitas Andalas), Selvana Varissa (Akuntansi, Universitas Andalas), dan Annisa Adinda Utama (Teknik Sipil, Universitas Andalas)