Aksi 10 November, Tiga Laskar Buruh Jalan Kaki Ke Jakarta

BERITA UTAMA, TERBARU107 Dilihat

DKI.KABARDAERAH.COM– Ratusan aktivis buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), melakukan longmarch menuju Jakarta dari berbagai Kabupaten Kota untuk mengikuti aksi unjuk rasa di Istana Negara dan Balai Kota bertepatan dengan hari Pahlawan, 10 November 2017. Sebagian besar mereka sengaja jalan kaki ke Jakarta.

“Longmarch ini adalah salah satu ikhtiar kami dari kaum Buruh. Karena upaya yang kami lakukan dengan melakukan dialog sosial dan berkomunikasi dengan Pemerintah tidak mendapatkan respon yang baik,” ujar Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Riden Hatam Azis di Jakarta, kepada DKI Kabardaerah.com, Kamis (09/11).

Menurut Riden, longmarch ini dilakukan agar masyarakat luas bisa mengetahui apa yang sedang diperjuangkan kaum Buruh. “Karena upah erat kaitannya dengan daya beli masyarakat,” tuturnya.

Masih menurut Riden, ada tiga kelompok Buruh yang melakukan longmarch. Mereka berangkat dari tiga titik berbeda.

Titik pertama adalah peserta longmarch yang berangkat dari Bandung. Diikuti oleh para Buruh dari Bandung, Cianjur, Subang, Cirebon, Purwakarta, Krawang, dan Bekasi-Jakarta. “Mereka sudah berangkat sejak hari Selasa (07/11) pagi,” kata Riden.

Kemudian, buruh yang berangkat dari Bandung ini berjumlah kurang lebih 100 orang dan disebut sebagai Laskar Marsinah. Titik kedua berangkat dari Bogor, yang diikuti para Buruh dari Sukabumi, Bogor, dan Depok. Kelompok ini disebut sebagai Laskar Sebastian. Mereka berangkat dari Bogor pada hari Kamis ini (09/11).

Titik ketiga disebut sebagai Laskar Suryo Pranoto. Kelompok ini merupakan perwakilan Buruh yang berasal dari Cilegon, Serang, dan Tanggerang. Sama seperti Laskar Sebastian, Laskar Suryo Pranoto ini berangkat hari Kamis 09 November 2017.

Sesampainya di Jakarta, peserta longmarch akan bergabung dengan puluhan ribu Buruh yang melakukan aksi bertepatan dengan hari pahlawan, 10 November 2017. “Longmarch dilakukan sebagai simbol perlawanan dan bentuk kesungguhan kaum Buruh untuk memperjuangkan upah layak,” tegas Riden.

Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, pada tanggal 10 November 2017 sekitar 20 ribu Buruh akan melakukan aksi unjuk rasa di Istana Negara dan Balai Kota DKI Jakarta.

Aksi ini mengusung isu cabut mandat Gubernur dan Wakil Gubernur pembohong, menolak upah minimum berdasarkan PP 78/2015 dan menuntut revisi, serta turunkan harga sembako, listrik, dan lain sebagainya. **

Penulis : Soehartanto

Tinggalkan Balasan