Pessel Canangkan Gerakan Bebas Pasung

PAINAN, KABARDAERAH —Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, melaounching gerakan bebas pasung untuk Orang Dengan Berkebutuhan Khusus (ODGJ) Sabtu,  (10/2) di Puskesmas Lumpo, kecamatan IV Jurai.

Ketua TP PKK Pessel Lisda Hendrajoni pada kesempatan tersebut mengatakan, persoalan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Pessel mesti dituntaskan.

“Saya berharap dengan pencanangan ini, semua persoalan ODGJ di Pessel teratasi dengan baik,  ” ucap wanita inspiratif tersebut.

Dia mengatakan, Fenomena masalah gangguan kejiwaan ini harus dilihat dari akarnya, Yaitu faktor-faktor yang bisa dijadikan stressor atau presipitan pemicu perubahan pada sosial atau lingkungan.

Berdasarkan data-informasi medis diketahui, bahwa Schizoprenia adalah orang dengan gangguan jiwa dengan kepribadian yang pendiam, pasif dan sangat introver (tertutup). Seperti, akibat penggunaan napza, kehilangan keluarga atau keluarga dekat.

“Diperlukan kepedulian (awareness) dan pentingnya terapi dini yang tepat dan mengajak masyarakat agar memberikan dukungan dan menerima ODGJ kembali aktif dan produktif, jauh dari faktor-faktor stressor; perubahan sosial, apalagi sampai dikungkung atau dipasung, disiksa dan ditekan dengan berbagai kekerasan, ” ujar Lisda.

Tapi, sebutnya, justru harus diperhatikan dan diperlakukan dengan baik. Sebab, mereka juga masih memungkinkan dilakukan pengobatan agar kembali normal.

Sementara itu, pada kesempatan tersebut Bupati Pessel Hendrajoni sangat mengapresiasi program yang digagas atas kerjasama TP-PKK dengan Salema Fondations serta dinas terkait tersebut. Dia mengatakan, ini adalah salah satu langkah terbaik dalam menyikapi persoalan ODGJ.

“Apalagi Pessel merupakan daerah pertama dalam pencanangan ini.  Mudahan ini menjadi langkah untuk pencanangan nasional, ” pungkasnya. *** (fmi)