Berawal Dari Hobi Kini Bisa Menghidupi

DAERAH602 Dilihat

JATIM.KABARDAERAH.COM- Melaksanakan bisnis kue kering jelang lebaran sungguh menguntungkan, ini diakui oleh Bu Sulastri (48) pembuat kue kering asal Suwayuwo Sukorejo, Pasuruan dalam wawancara dengan penulis. (2/6/2019)

Ditemui penulis di rumah yang sekaligus dijadikan gerai usaha, Bu Sulastri pemilik usaha Rizki Barokah dengan 9 jenis kue kering andalan, antara lain semprit jelarut, kastengel dan kue abon ini mengatakan, usaha kue keringnya jelang lebaran ini menggeliat pesat.

Mereka kewalahan menenuhi pesanan. Tak hanya tahun ini, tahun-tahun sebelumnya juga demikian, meskipun sudah dia antisipasi dengan menyediakan bahan lebih banyak serta menambah jumlah tenaga kerja.

Hal ini dikarenakan usahanya mulai dikenal berbagai kalangan. Sejak dibina Disperindag serta Dinas Koperasi dan UMKM tahun 2011, lalu menjadi salah satu sasaran program CSR perusahaan Sampoerna, usahanya mengalami peningkatan signifikan.

Sering mengikuti pelatihan, mendapatkan bantuan membuatnya percaya diri menjadikan usaha ini sebagai mata pencaharian. Kue hasil usaha yang dia titipkan di berbagai gerai dan pusat oleh-oleh mendapat sambutan hangat dari konsumen. Inilah yang membuat namanya makin dikenal.

Memulai usaha sejak 2008, dia tak menyangka usaha ini akan bisa menghidupi. Berawal dari hobbi membuat kue serta dari banyaknya orang yang mengapresiasi kue buatannya ketika disajikan kepada tamu saat lebaran dia mulai menekuni bisnis pembuatan kue ini dibantu oleh suami serta anak-anaknya.

Kue basah dia pilih sebagai produk unggulan ketika hari-hari biasa, menerima pesanan dari berbagai instansi dan penyelenggara hajatan.

Omzet perkiraan perhari Rp500.000 berhasil dia peroleh saat bulan Ramadhan ini. Sebuah jumlah lumayan besar untuk ukuran industri rumah tangga. Meski demikian dia tidak cukup puas sampai di situ.

Rencana pengembangan usaha akan dia lakukan terus, antara lain dengan menambah jumlah titipan ke pusat oleh-oleh dan galeri serta rajin mengikuti pameran yang kerap diselenggarakan dinas terkait. Singkatnya, produksi akan diperbanyak dengan pemasaran yang lebih luas. **

(Anis Hidayatie)