Peringatan Hari Noken Sedunia, Ini Noken Saya, Mana Noken mu?

LIPUTAN KHUSUS229 Dilihat

BINTUNI,KABARDAERAH.COM-Hari ini tepat 8 tahun Noken sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO sejak November 2012 silam. Masyarakat Indonesia pantas bersyukur karena salah satu warisan budaya lokal Indonesia menjadi warisan dunia. Karena itu semua pihak terutama masyarakat di Tanah Papua harus terus mensosialisasikan dan mempromosikan Noken sebagai hasil karya anak bangsa ke seluruh antero dunia. Tujuannya adalah supaya produk asli Indonesia manjadi warisan budaya di dunia internasional.

Hal tersebut ditegaskan oleh aktivis anak dan perempuan Theresia Lusianak dalam keterangan tertulis diterima media ini di Jakarta, Jumat (4/12/2020).

“Hari ini peringatan 8 tahun Noken tas asli kami Orang Papua sejak dinobatkan oleh UNESCO (badan Dunia) sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari West Papua/Tanah Papua,” kata Lusianak.

Presiden Joko Widodo dan Ibu negara Iriana Jokowi Memakai Noken Papua (tribunews)

Ia menegaskan, Noken memang unik dibanding tas-tas branded dimanapun di muka bumi ini. Karena cara membawanya juga fungsi, dan manfaatnya yang lebih unggul daripada tas lazimnya.

“Maka, sebagai Orang Papua saya sangat bangga dengan status warisan budaya lokal milik kitorang orang Papua ini.”

“Sehingga saya berpendapat sekaligus menghimbau kepada Pemerintah bahwa sebagaimana batik telah diwajibkan oleh Pemerintah NKRI sebagai busana nasional, maka tidak ada salahnya jika Noken juga diposisikan dengan kewajiban yang sama bagi Nusantara, mulai dari Merauke sampai Sabang. Hal ini demi mempopulerkan Noken sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Tanah Papua,” tegas Lusianak.

“Saya sudah punya Noken . Bagaimana dengan Anda dan bagaimana pendapat anda? Sudahkah Anda mempunyai Noken ? Nokenku ini, mana Nokenmu ??,” ujar Lusianak bangga.

Noken Papua (Istimewa)

Oleh karena itu, Lusianak menyarankan agar Pemerintah Daerah Papua dan Papua Barat sudah saatnya mewajibkan sekolah-sekolah bagi siswa-siswinya mengenakan tas Noken setiap seminggu sekali.

“Lembaga pendidikan bisa menetapkan hari noken dalam seminggu sekali dimana semua lembaga pendidikan dari Siswa hingga guru untuk menggunakan tas Noken seminggu sekali,sebagaimana hal nya di tempat lain untuk mengenakan busana tenun atau batik.”

“Saya berharap, pemda juga dapat menginsiasi untuk menggunakan tas Noken di setiap intitusi maupun perkantoran,” tutup Theresia Lusianak. ** (Domi Lewuk).