Sungguh Ironis, yang Miskin Dianggap Kaya, dan yang Kaya Dianggap Miskin

ACEH, KABARDAERAH.COM Masyarakat Desa Meunasah Aron, Kecamatan Darul Ihsan, Kabupaten Aceh Timur merasa sangat kecewa dangan kebijakan oknum Kepala Desa tersebut, karena pada dasarnya warga yang benar – benar tidak mampu, tidak menerima Bansos PKH atau Sembako.

Di saat awak media menelusuri ke Desa tersebut, salah seorang warga Desa Meunasah Aron, sebut saja NH, mengeluh terhadap kebijakan oknum Kepala Desa. Serta menceritakan kisah masalah kehidupan dan peraturan di Desanya ini pada Media Kabardaerah.com, Jum’at 01 September 2023.

NH merasa sangat kecewa terhadap aparatur Gampong Meunasah Aron, “saya bang, selama tinggal di Desa ini, tidak pernah dapat bansos PKH, atau Sembako, dan abang sendiri bisa lihat kehidupan saya sekarang, yang aneh nya lagi, sudah beberapa kali, pendataan nama saya juga belum ada, padahal ada beberapa warga yang mampu dan juga oknum perangkat Desa di sini mendapatkan PKH atau Sembako,” ujarnya

Lanjut NH, di sini bang, Desa saya (Red), oknum Kadus diduga dapat Sembako, oknum Anggota Tuha Peut diduga juga dapat PKH, saya yang hanya buruh lepas rumah tangga tidak dapat, untuk tahun ini, saya dengar ayahnya oknum kades, dapat pendataan pihak dinas terkait,” baik tidak masalah, karena ayahnya oknum kades tersebut sudah lansia”, yang herannya saya, hampir semua keluarganya kades dapat PKH/Sembako, seperti oknum Kadus di salah satu Dusun, dia Adek nya oknum pak Kades jadi diduga dapat Bansos Sembako.

“Apa saya tidak merasa aneh dan sedih, kebijakan oknum Kades sangat merugikan kami masyarakat, sekarang yang miskin di anggap kaya, yang kaya di anggap miskin, padahal yang mendapatkan bantuan PKH tersebut, di rumahnya mempunyai mobil, dan bagus- bagus rumahnya. Kenapa ada yang lebih kaya dan mampu dari saya bahkan oknum perangkat Desa yang kehidupan nya lebih mewah dari saya kok, mereka dapat Sembako, PKH juga dapat, kenapa saya tidak,” kesalnya.

Akhirnya dia (NH) berujar, jadi wajar saya mengadukan persoalan ini ke media, karena oknum kades Dua (2) periode sudah hampir selesai masa jabatan nya, tapi apa mereka pernah memperhatikan kehidupan masyarakat yang seperti kami (Saya Red) ini, tidak sama sekali. Bukankah semua warga Negara mempunyai hak yang sama di mata Pemerintah ataupun Hukum. Dan yang parahnya lagi, di Desa Meunasah Arun tersebut dulunya pernah terjadi perangkat Gampong rangkap jabatan, seperti Kaur bisa merangkap jadi Sekdes, tapi setelah ada beberapa warga yang komplit, baru dirubah lagi.

Dari hasil konfirmasi awak media kabardaerah.com, Via WhatsApp dengan Keuchik Desa Meunasah Aron, “sebetulnya kami di dalam Desa harus mempertimbangkan semua arah warga jadi untuk kedepan ini data sudah ada sama Operator CNG, jadi untuk masalah PKH, itu ada operatornya, serta untuk PKH kedepan nya tidak lagi berurusan dengan Keuchik,” ungkapnya.

Lanjutnya, saya sebagai Keuchik (Kepala Desa) begini, “saya sebagai Keuchik sudah berusaha mengajurkan tapi tidak keluar semua,  jadi saya mau bagaimana lagi bang, pak Keuchik juga menguraikan, masalah warga tidak mungkin saya pilih kasih, jadi warga yang melaporkan ini juga sudah kita isi datanya, dan warga lainnya juga kita isi datanya, owwhhhhhh. masalah yang mengeluarkan atau tidak, itu bukan Keuchik Bang, itu dari Dinas terkait, untuk data lama semuanya sudah saya naikkan, keluar atau tidaknya yang saya naikkan berarti itu rezeki, dan yang tidak saya naikkan hanya PNS, atau, TNI, Polri, yang lain semua saya naikkan datanya, masalah keluar atau tidaknya nama warga tersebut itu bukan urusan saya Bang,” tutur Keuchik.

Terkait dengan oknum perangkat Desa yang mendapatkan bantuan Sosial (Bansos) seperti Bansos Sembako, Keuchik langsung mengatakan, seperti sekdes, sekdes juga sudah meninggal dunia, jadi PJ, sekdes honor juga tidak kita ambil, hanya dari silpa jadi tidak masalah.

Dan terkait lagi dengan oknum, perangkat seperti tuhan Peut, dan Kadus, dapat PKH atau Sembako, “itu bantuan Sembako Bang, bukan PKH. Ini data waktu Covid, jadi data nama nama tersebut tidak di hapus lagi, kecuali saya yang hapus baru gak ada lagi nama namanya. Itu Sembako bukan PKH, tutupnya.

Sementara itu pihak media Kabardaerah.com sempat menghubungi TKSK Kecamatan Darul Ihsan saudara Marzuki Via call&chat WhatsApp, padahal terbaca atau centang biru, tetapi yang bersangkutan sampai berita ini  tayang belum memberi jawaban.//Red