Bengkulu,Beritarafflesia.Com-Untuk meningkatkan pendapatan daerah, DPRD Provinsi Bengkulu mendorong supaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu bersama jajarannya untuk terus berinovasi.
Terutama untuk bisa meningkatan pendapatan daerah. Terlebih saat ini APBD Provinsi Bengkulu masih terkesan mengalami stagnasi. Tak mengalami peningkatan signifikan.
Seperti dipaparkan anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler, S.IP, MAP, secara logika seiring pertumbuhan ekonomi meningkat dan angka inflasi berhasil ditekan, seharusnya juga berdampak pada pendapatan daerah. “Tetapi secara global APBD Provinsi hanya segitu-segitu saja. Tidak ada peningkatan berarti,” ujar Dempo, Selasa (19/09/2023).
Sejak dia sebagai wakil rakyat, kata dia, APBD Provinsi Bengkulu hanya nilainya maksimal Rp 3 triliun. Bahkan sempat diangkah Rp 2,4 hingga Rp 2,6 triliun. “Dalam nota pengantar yang disampaikan kepada kita secara kelembagaan, hampir bisa dipastikan tak pernah nilai APBD Rp 3 triliun lebih,” jelas Politisi PAN ini.
Jadi, lanjut Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu ini, pihaknya mendorong agar jajaran Pemprov Bengkulu dapat meningkatkan inovasi dalam mengoptimalkan pendapatan.
Berani berinovasi, berarti berani juga keluar dari zona nyaman dan ini yang harus dilakukan Pemprov Bengkulu. Nilai pendapatan yang ada sekarang ini, cenderung takut meninggalkan zona nyaman.
“Kita mendorong upaya Pemprov Bengkulu mengejar peningkatan pendapatan daerah. Karena kalau bicara potensi, Bengkulu tak perlu diragukan dengan memaksimalkan fungsi aset yang ada,” tegas dia.
Karena menurutnya, kalau dikelola dan tidak dibiarkan stagnasi pasti bisa menjadi sumber pendapatan. termasuk juga dari sektor pajak kendaraan, karena dari tahun ke tahun pasti jumlah kendaraan itu bertambah.
“Kemudian baru-baru ini Presiden RI juga telah mengumumkan ada tambahan Dana Bagi Hasil (DBH) dari sektor kelapa sawit. Tentu ini harus sesegera mungkin dijajaki,” imbuh Dempo.