Ekonom Indonesia, Yang Dijuluki “Rajawali Ngepret” Prof.Rizal Ramli Tutup Usia

JAKARTA,KABARDAERAH.COM-Mantan Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman, Prof. Dr. Ir. H. Rizal Ramli, M.A, tutup usia pada Selasa (2/1/2024) pukul 19.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Kabar duka tersebut disampaikan oleh salah satu orang dekat Rizal Ramli,mas Bowo. Almarhum lahir di Padang,Sumatera Barat, 70 tahun silam.

Bowo mengaku tak mengetahui secara pasti sakit yang diderita Rizal Ramli. Hal ini karena mantan Kepala Bulog dan mantan Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu kerap menyembunyikan sakitnya.

Prof. Rizal Ramli adalah seorang ekonom senior dan tokoh pergerakan mahasiswa Indonesia era 1977/78.
Pria kelahiran Padang,Sumatera Barat 10 Desember 1954, ini meninggalkan tiga orang anak dan dan dua cucu.

Tokoh pergerakan mahasiswa era 1977 itu pernah mengemban sejumlah jabatan penting. Beberapa di antaranya, kepala Bulog, menko perekonomian, menteri keuangan era pemerintahan Presiden Gus Dur. Selain itu, Rizal Ramli juga pernah menjadi anggota tim panel penasihat ekonomi PBB bersama sejumlah ekonomi dunia lainnya.

Jabatan terakhir yang diembannya adalah menko kemaritiman. Rizal Ramli dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggantikan Indroyono Soesilo pada 12 Agustus 2015. Jabatan itu diemban Rizal Ramli hingga 27 Juli 2016.

Ekonom Indonesia yang pernah mengeyam pendidikan tinggi di ITB (Institut Teknologi Bandung), Sophia University, dan Universitas Boston.

Jabatan Menko Maritim dijalankan hanya sekitar 11 bulan. Sosok yang satu ini dikenal sangat fokal soal dunia perekonomian.
Ia kerap menjadi pemberitaan utama karena kritik pedas yang dilontarkan. Hal itu yang membuat Rizal Ramli mendapat julukan “Rajawali Ngepret.”

Prof.Dr. Rizal Ramli menikah dengan Herawati Moelyono tahun 1982 dan wafat tahun 2006. Dua tahun menduda, Rizal kembali menikahi Marijani 2008 dan pada tahun 2011 sang istri pun meninggal dunia. Rizal dan passangannya dikaruniai 3 orang anak yakni Dipo Satria Ramli, Daisy Orlana Ramli, dan Dhitta Puti Saraswati Ramli.

Di tingkat internasional, Rizal pernah dipercaya sebagai anggota tim panel penasehat ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersama beberapa tokoh ekonom dari berbagai negara lainnya.

Karena ingin fokus mengabdi pada negara dan bangsa Indonesia, Rizal pernah menolak jabatan internasional sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Economic & Social Commission of Asia and Pacific (ESCAP) yang ditawarkan PBB pada November 2013.

Di era Preside Soeharto, Rizal pernah ditawari untuk menjadi menteri di Kabinet Pembangunan VII . Di era Presiden Gus Dur, Rizal kembali ditawari untuk menjadi Ketua Badan Pemeriksa Keuangan serta Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat.

Tokoh ekonom yang satu ini, dijuluki sebagai “Sang Penerobos” karena ide-idenya yang tidak konvensional namun tepat sasaran, dan berpihak pada kepentingan rakyat.

Saat terjadi perpecahan pengurus Kadin Indonesia, oleh teman-temannya didaulat sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) tandingan pada September 2013.

Meski sudah berada dalam pemerintahan, sikap kritis Rizal tidak berubah. Dirinya sering melontarkan kritik pedas (yang diistilahkan kepret) terhadap sesuatu yang dianggapnya tidak berpihak pada kepentingan bangsa dan negara, sehingga ia mendapat julukan baru “Rajawali Ngepret”. Selamat jalan sang ekonom Indonesia. Beristihatlah di Sisi Sang Kalik. **

Editor : Dese Dominikus.