Guru dimamasa Lakukan Aksi Mogok Mengajar, Kadis Pendidikan : Selaku Kadis Saya akan Menghentikan Penilaian SKP mereka

BERITA, SULAWESI BARAT1539 Dilihat

KABARDAERAH.com MAMASA – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mamasa, Rusli, memberikan klarifikasi terkait beredarnya informasi parah kepala sekolah dan guru-guru pengajar akan melakukan mogok mengajar hingga sekolah akan tutup akibat lambatnnya pembayaraan Tunjangan Sertifikasi dan tambahan penghasilan (Tamsil) mereka.

Rusli mengatakan bahwa informasi itu tidak benar jika semua sekolah dimamasa akan tutup

Karna masih banyak sekolah di Mamasa yang melakukan Proses belajar mengajar tetap lancar sebagaimana biasanya meskipun tunjangan sertifikasi dan tamsil mereka belum dibayarkan.

Namun Rusli mengaku jika ada beberapa sekolah yang tidak melakukan proses pembelajaran akibat tunjangan sertifikasi dan tamsil mereka belum dibayarkan.

“Hanya beberapa sekolah yang tutup akibat lambatnya pembayaraan Tunjangan Sertifikasi dan Tamsil para guru-guru. Kalau dihitung hitung hanya satu dua sekolah,” Kata Rusli saat dikonfirmasi melalui whatsapnya, Jumat (19/01/2024).

Yang ada di kecamatan Mamasa kata Rusli hanya beberapa sekolah SD yang tutup seperti SDN 01 Mamasa dan SDN 02 Mamasa tetapi besok proses pembelajaran akan kembali berjalan.

“Yang tutup itu memang sekolah dasar (SD) yang ada di kecamatan Mamasa yakni SDN 01 dan SDN 02, namun besok akan kembali melakukan proses pembelajaran kepada siswa siswi mereka,” Jelasnya

Dikatakan Rusli bahwa proses belajar mengajar dalam minggu ini tidak terlalu lancar, karena adanya protes para guru-guru dan kepala sekolah sehingga berdampak pada proses pembelajaran yang tidak stabil.

Selain itu kata Rusli para guru dan kepala sekolah juga tengah mempersiapkan diri untuk penilain sasaran kinerja pegawai (SKP).

Terkait adanya beberapa sekolah yang tutup yang berimbas kepada siswa-siswi Selaku keapala dinas menyesalkan adanya hal-hal tersebut, dimana beberapa kepala sekolah dan guru yang mogok mengajar yang berimbas kepada siswa – siswi.

Untuk itu kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Mamasa itu akan menghentikan penilaian SKP kepada beberapa guru yang melakukan mogok mengajar dan bagi sekolah yang masih tutup.

“Mulai hari ini, saya selaku Kadis akan menghentikan penilaian SKP bagi guru-guru yang mogok mengajar dan bagi sekolah yang masih tutup sekolah,” Tegas Rusli.

Diketahui SKP (Sasaran Kinerja Pegawai) adalah rencana dan target kinerja yang dibuat oleh pegawai kemudian harus dicapai dalam kurun waktu tertentu. Target tersebut telah ditentukan, diketahui, serta disetujui oleh pimpinan pegawai yang bersangkutan berdasarkan tugas pokok dan fungsi masing-masing.

Adapun tujuan penyusunan SKP ini adalah membentuk guru yang profesional, tanggung jawab, jujur, dan adil dalam mengemban tugas sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN).

Konsekuensi bagi pegawai negeri sipil (PNS) yang tidak menyusun SKP adalah Nilai Prestasi Kerja Pegawai (NPKP) tidak dapat diukur.

Sebelemnya beredar informasi bahwa sejumlah sekolah di Mamasa tutup akibat Tunjangan Sertifikasi dan Tamsil yang belum di bayar.|***