Stunting Turun Signifikan,Namun Angka Kematian Ibu dan Bayi di Tapin Masih di Atas Provinsi dan Nasional

 

Tapin.KabarDaerah.com – Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan,Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Tapin masih cukup tinggi.

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin tahun 2023 mencatat,angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Tapin masih cukup tinggi,yakni sebanyak 252 dari per 100.000 kelahiran.

Angka tersebut menunjukkan AKI di Tapin masih di atas angka Provinsi Kalsel, yang hanya 145 dari 100.000 kelahiran dan untuk skala nasional sebanyak 183 per 100.000 kelahiran.

Secara terperinci jumlah AKI di Tapin masih ada 19 per 1.000 kelahiran,atau lebih tinggi dari Provinsi Kalsel yang menacatat 11 per 1.000 kelahiran dan skala nasional 16 per 1.000 kelahiran.

Atas data tersebut,Kepala Dinkes Tapin, Alfian Yusuf mengatakan,ini merupakan permasalahan yang harus terselesaikan.

“Karena AKI dan AKB di Tapin masih berada di atas rata-rata Provinsi maupun nasional,” sebutnya usai menghadiri giat Silaturahmi Perawat dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Tapin,di Pendolo Galuh Bastari,Rantau,Senin, (12/2/2024).

Lain halnya dengan pencapaian pada upaya penekanan angka stunting di Bumi Ruhuy Rahayu (Kabupaten Tapin) malah sebaliknya.

Jika pada tahun 2022 lalu angka sunting di tapin sebanyak 33,5 persen,dan pada tahun 2023 kemarin menurun signifikan hingga jadi 14 persen.Bahkan informasi terbaru pada akhir 2023 tercatat ada penurunan kembali sampai tersisa diangka 11,34 persen.

“Angka ini bersadarkan survei SPN yang harusnya sudah rilis awal 2024 tadi,” ungkap Alfian Yusuf.

Ia meyakini, angka tersebut berdasarkan Survei, dan menurut data mentah di daerah berdasarkan by name by adress terdapat 11,34 atau sekitar 1.200 orang.

Dengan Data yang dimiliki, pihaknya juga bisa melakukan Intervensi secara spesifik, langsung ke lokasi.

Senada dengan itu,terkait angka capaian penurunan stunting ini, Pj.Bupati Tapin, Muhammad Syarifuddin menyampaikan apresiasi kepada instansi terkait.

Terutama kinerja Dinas Kesehatan, Direktur Rumah Sakit, para perawat, dan bidan yang lebih banyak bersentuhan langsung dalam upaya penekanan.

Menurutnya,jika saat ini telah berada di angka 11,34 persen, maka dinilai sudah aman. Karena di bawah angka minimum nasional, yakni 14 persen.

“Inilah buah hasil upaya kita bersama, sehingga Pemkab Tapin mendapatkan penghargaan dari Wakil Presiden RI beberapa waktu lalu terkait penanganan stunting lalu,”sebut Syarifuddin.

Adapun terkait AKI dan AKB yang masih diatas angka rata-rata nasional,Pj.Bupati Tapin mengharapkan upaya penanganan bersama untuk terus menekan.

“Jika nanti untuk memenuhi kelengkapan fasilitas atau peralatan disampaikan. Sehingga bisa dipenuhi,”ucapnya.

Saat ini kata Syarifuddin,terdata ada sekitar 400 bidan di Kabupaten Tapin, penempatan di setiap desa dan peran Puskesdes bisa dimaksimalkan dalam upaya penekanan. Baik AKI maupun AKB”, pungkasnya.(Ron).