Aktivis GMKI : Pemda MBD Stop Pencitraan, Warga Sakit Ke Timor Leste dan Kurang Tenaga Guru di Kheli

D.K.I JAKARTA, DAERAH2062 Dilihat

JAKARTA,KABARDAERAH.COM– Aktivis GMKI, dan juga Jurnalis Senior Freni Lutruntuhluy mengkritik Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) terkait lebih banyak melakukan pencitraan di sosial media daripada melihat ada orang sakit yang dibawah ke Timor Leste dan kekurangan Tenaga Guru di Kheli pulau Damer.

“Setiap hari kita lihat Pemda cenderung melakukan pencitraan di media sosial, mereka tidak lihat kalau orang sakit di Wetar terpaksa dibawa ke Dili dan kekurangan guru di SD Kristen Kheli pulau Damer”, tegas Fren Lutrun kepada kabardaerah.com di Jakarta pada kamis, (04/04/24).

Ia mengatakan, problem MBD beberapa waktu lalu seperti terbatasnya BBM, krisis air bersih di Tiakur tidak dilihat sebagai problem serius tetapi justru melakukan pencitraan Dengan mendapatkan penghargaan dari ombudsman RI perwakilan Maluku.

“Waktu yang hampir bersamaan itu ada krisis air minum dan BBM di Moa, tetapi saat itu Pemda mendapat penghargaan. Bagaimana rakyat melihat masalah yang dihadapi dengan apa yang pemerintah tunjukkan”, tegasnya.

Hal lain yang disampaikan ada persoalan proyek air minum di Marsela yang diprotes oleh Pemaskebar dan Stepanus Termas itu tidak disikapi baik oleh pemerintah sebagai penanggung jawab program dan kontraktor.

“Terakhir ini kita lihat postingan ada sekolah yang keuangan guru di Damer dan pasien yang dibawah ke Timor Leste. Apa apaan dengan semua ini”, tegasnya.

Ia menilai ada agenda politik pilkada MBD yang digiring dengan pencitraan sehingga banyak masalah serius tidak disikapi baik.**