JAKARTA,KABARDAERAH.COM – Dugaan Korupsi proyek air minum di Kawasan rawan air Desa Nura pulau Marsela yang telah menghabiskan anggaran sekitar 16 milyar lebih yang dilaporkan Pemaskebar ke Mabes Polri akhirnya tinggal menunggu penentuan penyidik oleh Mabes Polri.
“Kita diminta menunggu sekitar 3 hari kedepan terhitung hari ini rabu 15 april artinya sekitar 18 atau 19 Mei ini ada perkembangan yang bagus dari kasus proyek ini yang dikerjakan PT. Surya Mas Perkasa Sejati itu. Pihak Mabes baru saja kami bertemu dan mereka sampaikan begitu, dan yang terpenting adalah laporan itu sedang di verifikasi dan akan tentukan penyidiknya siapa”, ungkap Nus Leunupun dan Alex Burlola di Mabes Polri pada rabu, (15/05).
Menurut Pemaskebar Jabodetabek, Kinerja Mabes Polri sangat bagus terkait laporan tersebut terhitung sejak awal dimasukan.
“Bagus kinerja Mabes dengan laporan yang kami Pemaskebar Jabodetabek berikan. Ini akan semakin mempercepat kejelasan agar Polda Maluku di Ambon dan Polres Maluku Barat Daya di Moa juga segera mempercepat laporan yang sudah diberikan”, tambah Nus.
Pihak Pemaskebar juga menekankan kalau dengan masalah ini adalah perjuangan murni apa yang menjadi kepentingan besar rakyat di atas Pulau Marsela dengan tujuan agar rakyat diperlakukan adil serta tidak ada tendensi politik tertentu.
“Kita berharap dengan kasus ini akan semakin terang dan juga tidak ada dusta diantara kita. Prinsipnya kita inginkan ada pertanggungjawaban hukum yang adil. Semua ini untuk kebaikan rakyat di atas Pulau Marsela. Murni perjuangan untuk rakyat tidak ada tendensi politik”, ungkap tim Pamaskebar Jabodetabek di Mabes Polri. ** Sipres.