Diduga SKK Identitas Bayi Berbeda Dengan Identitas Sebenarnya Serta Bayi Tidak Di Pasangkan Gelang Tanda Pengenal

TERBARU963 Dilihat

Bengkulu Selatan -KabarDaerah.Com – Di duga dokter yang menangani serta merawat bayi yang baru lahir tanggal 19/06/2024 di RS Asyifa BS melalui operasi sesar lalai dan melanggar SPO (standar presedur oprasional).
Bagai mana tidak”biasanya setiap bayi yang habis di lahirkan di pakai kan gelang sebagai tanda supaya mudah di ingat oleh perawat yang menjaga, tujuan di pasangkan gelang sebagai tanda lebih mudah mengenali untuk memberikan perawatan atau yang lebih fatal lagi supaya tidak tertukar.

“Yang lebih parah lagi,setelah di lahirkan identitas (jenis kelamin) Bayi tersebut di nyatakan LAKI LAKI”setelah di lahirkan melalui opersi sesar selama 1 minggu,” bayi tersebut di rawat di rumah sakit asyifa dan setelah 1 minggu baru di perbolehkan di bawa pulang oleh pihak rumah sakit.
“Namun sangat mengejut kan setelah bayi tersebut sampai dirumah dan ibu trisnawati ibu dari bayi tersebut mau membersihkan (memandikan)ternya identitas (jenis kelamin) bayi tersebut adalah PEREMPUAN,kenapa sebelum bayi di bawa pulang tidak ada pemberitahuan ke pihak keluarga terkait jenis kelamin bayi kalau itu salah dalam pengklikan laki laki dan perempuan,sudah pasti bayi tersebut dirawat tiap hari dong.

Saat dikonfirmasi 01/07/2024 pasangan arisman yono dan trisnawati orang tua dari bayi menjelaskan
“iya kami pulang kerumah itu kurang lebih jam 14.00 wib,setelah satu minggu bayi habis dilahirkan,dan dalam waktu satu minggu dirawat di rumah sakit asyifa kami percaya kalau anak kami itu laki laki sesuai surat keterangan kelahiran yang menuliskan identitas laki laki karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya,setelah anak kami bawa pulang identitasnya perempuan,saya meminta untuk tes DNA suapaya lebih yakin.jelas arisman.
Untuk pelayanan saya tidak puas di perlakukan semena mena,cuma anak saya yang tidak di pasangkan gelang,bayi lain di pakai kan semua untuk tanda pengenal entah kenapa khusus anak saya di bedakan. jelas trisnawati.

Saat dikonfirmasi pihak rumah sakit Asyifa ,dr Andanu selaku direktur RS Asyifa menjelaskan,”kami pihak rumah sakit asyifa mengakui salah, jelas dr Andanu.

“Salah dalam pengetikan identitas memang kami lalai, jelas Andanu., pada awak media diruang kerjanya, Kamis 04 Juli 2024.

Dan saya sebagai manejemen sangat kecewa dan kejadian sangat memalukan atas kelalaian bawahan saya,sebab kejadian ini baru pertama kali semenjak kami beroperasi mulai tahun 2012,sedangkan untuk yang bertanggung jawab pada operasi adalah dokter Mayuliani dan dokter anak dokter Erni dan dokter Rika.jelasnya.

“Saat konfirmasi lanjutan dengan dr Mayuliani 05/07/2024 ia menjelaskan,” USG menyatakan bahwa jenis kelamin tidak bisa terlihat oleh alkes,dikarnakan ibu trisnawati hamil lewat bulan dan air ketubannya sangat sedikit dan wajah dari bayi pun tak bisa terlihat dan bayinya spesial jelasnya.
Untuk identitas bayi seingat saya perempuan,karna habis operasi bayi lansung di rawat dokter anak di rungan perina yang bertanggung jawab dokter anak atau perawat,selama seminggu bayi di rawat dokter anak saya tidak merawat bayi nya karena kompentisi saya di ibu cuma fokus pada operasi ibu bayi.elaknya.

Sedangkan penjelasan dari dr anak (dokter Erni) saat di konfirmasi di ruang kerjanya 08/07/2024 menjelaskan
“iya terkait dengan identitas (jenis kelamin) bayi,bayi tersebut perempuan karna saya yang merawat habis di operasi tangal 19/06/2024 dan dari awal bayi tersebut sudah lahir dengn tanda khas dalam keadaan sesak dan kepala mendongak ke atas. jelasnya.
Untuk gelang atau tanda pada bayi saya tidak bisa menjelaskan saya tidak berani menjawab kalau masalah tanda atau gelang,silakan tanya pada manajemen biar satu suara,karna tugas saya sebagai dokter anak,melihat perkembangan bayi,mentrapi dan mengobati.elaknya.
seharusnya sebagai dokter yang merawat bayi tersebut mengetahui prihal gelang pada bayi.

Hingga berita ini di terbitkan hasil konfirmasi dengan pihak rumah sakit asyifa dan salinan SKK sesuai dengan keterangan,dan di minta kepada APH dan pihak pihak yang berkompeten untuk mengusut masalah ini.(dank zhu)