Belum Terwujud Swasembada Pangan Tingkat Penerima Rastra Meningkat Di Ketapang 

TERBARU68 Dilihat
Jerau, Kasi Pelayan Publik Bulog Sub Divre Ketapang, Kalimantan Barat. (Foto : Agus Hariyansyah)
 KETAPANG,Kalbar,KD – Kasi Pelayan Publik Bulog Sub Divre Ketapang, Kalimantan Barat, Jerau mengungkapkan, jika dilihat dari data statistik Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan,berkenaan terhadap Pagu permintaan beras miskin (Raskin) atau yang saat ini telah berganti nama ‎menjadi beras untuk Keluarga Sejahtera (Rastra)‎ di tahun 2017, Kabupaten Ketapang masih mengalami tingkat kenaikan tiap bulannya, Sedangkan untuk Kabupaten Kayong Utara (KKU) malah mengalami tingkat penurunan 10 persen  jumlah permintaan jatah beras.‎
“Kalau dulu untuk di Kayong itu permintaan Raskin nya 108,510 ton, sekarang turun menjadi 97.665 ton”,kata,Jerau ‎diruang Kerjanya, Jum’at, (21/7). 
‎Sedangkan di Kabupaten Ketapang,disampaikannya angka kenaikan permintaan tiap bulannya mencapai 10 persen di 20 Kecamatan, dengan angka global pagu kenaikan dari sebelumnya ditahun 2016, sejumlah 404.655 ton menjadi 445.125 ton ditahun sekarang.‎
Jerau mengakui, di tahun 2016 pihak Bulog pernah membeli hasil beras dari petani di KKU dan Kabupaten Ketapang sebanyak 200 ton.‎
“Ya,hanya satu tahun itu saja kita dapatkan hasil beras dari petani kita disini dan Kayong Utara, untuk tambah-tambah mencukupi pasokan yang harus kita siapkan sekitar 6.500 ton pertahunnya “, ujarnya.
Menurut Jerau, dalam mengatasi pasokan permintaan selama ini pihak Bulog Ketapang mendatangkan beras dari daerah pulau Jawa,Sulawesi dan Jogyakarta,  dengan harga pembelian sesuai dengan Intruksi Presiden No.V  tahun 2015 seharga Rp.7500,- perKg.
 
“Kalau harga untuk kita distribusi kan lagi,harga resminya Rp.1.600 per Kg”, ucapnya.
 
Dirinya berharap, agar Kabupaten Ketapang bisa secepatnya menjadi Swasembada pangan, sehingga pihak Bulog sendiri tidak perlu jauh-jauh dalam mendatangkan beras.   (AgsH)‎

Tinggalkan Balasan