Pengerjaan Proyek Jalan Nasional Riau Dinilai Tidak Beres

BERITA UTAMA, TERBARU143 Dilihat

Riau, Kabardaerah.com– Lembaga Swadaya Masyarakat Riau menuding jika sejumlah proyek pengerjaan jalan Nasional di daerah tersebut asal jadi. Seperti pekerjaan yang dilakukan dari Simpang Kayu Ara, Simpang Lago, Lago Sorek 1, Simpang Japura, Pematang Reba Pelalawan, dan beberapa tempat lain.

Masyarakat belum bisa menikmati keberadaan jalan itu. Pengerjaan tidak tertata sehingga tidak ada perubahan signifikan. Padahal proyek tersebut bernilai puluhan miliyar. Selain itu pemeliharaannya juga dinilai tidak sebagaimana mestinya.

Sekretaris DPC Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) PERKARA Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, Jumat mengatakan, puluhan miliar setiap tahun dikucuran dana dari APBN untuk pekerjaan jalan nasional, tetapi kosidinya jauh dari apa yang diharapkan.

Dikatakannya, seperti proyek simpang Kayu Ara, Simpang Lago, Lago Sorek 1, Simpang Japura, Pematang Reba Pelalawan yang dikerjakan oleh  PT. Bina karya – PT Tripa abadi (KSO), dan kosultan Pengawas PT.Wesitan konsultansi Pembangunan (KSO) PT.Astakona Dutasarana dimensi, kondisinya sangat miris.

Ia mengatakan, begitu juga pemeliharaan di  dari simpang Kayu Ara atau yang lebih dikenal Simpang beringin pasir putih, sampai Pematang Reba untuk pekerjaan Peservasi. Kegiatan minor seperti pembersihan draenase pemotongan Damija, pemasangan tiang KM, pekerjaan pengecatan jembatan, perkerjaan
galian tanah draenase.

” Kegiatan ini patut diusut, begitu juga pemeliharaannya. Perkerjaan Paket 06 Wilayah 2 dari Simpang Kayu Ara, Pematang Reba tahun anggaran 2017 untuk perkerjaan preservasi rekontruksi setiap tahunnya di kucur dana untuk pemeliharaan jalan tersebut. Tetapi sekarang tidak ada aktivitas draenase malah ditutupi semak belukar,” ungkapnya.

Dikatakan David, hal yang tidak jauh berbeda dalam pemeliharaan juga terjadi di
rekonstruksi simpang Lago Sorek 1, rehabilitasi mayor ssmpang Lago ke Sorek 1, rehabilitasi Mayor Sorek 1 ke batas Indargiri Hulu.

Ia menduga jika dana ratusan miliar kuat dugaan habis digerogoti bersama sama, mulai dari kasatker PPK, consultant perencana, consutan pengawas (supervisi ). Sekarang paket pekerjaan tahun anggara 2017 persivasi di pegang oleh PPK Alamsyah, kerjanya malah semraut.

“Puluhan tahun berjalan tidak pernah bagus jalan nasional tersebut. Mulai dari divisi satu sampai dengan tujuh. Kuat
dugaan digerogoti oleh managemen pemberi jasa, penerima jasa, dan cosultan. Selain itu jalan  tak pernah bertahan lama, dalam hitungan bulan,”jelasnya.

Banyaknya item pekerjaan minor. Untuk item mayor dari Divisi 2 Draenase saluran berben U tipe Ds 3.604 m, divisi timbunan pilihan – 1600 M, timbunan biasa dari sumber galian. Galian perkerasan berbutir 35 m3 pembersihan jembatan 3500 m, lapisan pondasi agg kls A 287 m3, semua item tidak pernah terlihat di lapangan.

Termasuk pekerjaan minor sepanjang paket Kayu Ara, Pematang Reba Kiri kanan jalan,
itu pun sampai sekarang masih belum dipotong pada hal item di dalam kontrak
itu ada namun sampai sekarang belum di kerjakan. Ia meminta agar penyimpangan itu segera diusut.

Sementara itu PPK Jalan Nasional di Pekanbaru, Alamsyah membantah jika banyak pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai dengan ketentuan. ” Kami sudah melaksanakan sebaik mungkin, jika ada kekeliruan silahkan untuk dibuktikan. Kami tidak berani bermain-main dengan uang negara,” jelasnya.

Alamsyah mengatakan, kalau pekerjaan tersebut untuk item pemotongan rumput dalam setahun empat kali, sudah dilakukan dan semua pekerjaan dalam item tersebut sudah dikerjakan dan bahkan sampai
sekarang masi berlanjut. (DN)

Tinggalkan Balasan