SULSEL.KABARDAERAH.COM- Pada Hari Senin 02 Desember 2019, pukul 09:30 Wita Hasnawati(40)Tahun selaku bendahara Dinas Tenaga Kerja(Disnaker) pemerintah kabupaten Pangkajene dan Kepulauan(Pangkep) Sulsel, ditemukan tewas dalam keadaan tergantung di rumahnya di Kampung Bontonompo, RT 13 Kelurahan Borimasunggu Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep, Sulsel, yang membuat geger warga setempat dan Dinas Tenaga Kerja kabupaten Pangkep.
Korban pertama kali ditemukan oleh kakak kandungnya bernama Ernawati(43)Tahun, saat hendak mengantarkan handphone miliknya yang ketinggalan dirumah saudaranya tersebut, menurut Erna, korban sebelumnya bermalam dirumahnya selama 2 hari tepatnya pada hari Minggu (1/12/2019) dan baru pulang kerumahnya pada hari ini.
Namun saat itu handphone korban ketinggalan dirumah saudaranya tersebut dan banyak telepon yang masuk salah satunya dari Kepala Dinas Tenaga Kerja Pangkep, Jufri Baso sebanyak empat kali, dan erna tak mengangkatnya, karena dirasa penting apalagi yang menelpon Berkali-kali adalah atasan korban dan berfikir ini menyangkut soal pekerjaanya sebagai Bendahara di Dinas Tenaga Kerja Pangkep. maka Erna bermaksud mengantarkan hendphone tersebut kerumahnya.
Saat mengantarkan handphone korban kerumahnya, alangkah terkejutnya Ernawati saat masuk kerumah dan mendapati korban sudah dalam keadaan tewas tergantung dalam kamar dengan memakai baju daster Kembang-kembang hitam, Erna pun menjadi panik dan berteriak histeris karena tak ada orang lain dalam rumah tersebut, selain dirinya dan adiknya(korban) yang sudah meninggal. Kebetulan, saat itu kedua orangtuanya pergi berobat ke Puskesmas Pundata Baji Labakkang.
“Saya panik dan menangis karena keluar juga darah di mulutnya Hasnawati lalu saya memanggil para tetangga,” jelasnya, seperti di kutip dari media koranpangkep, Senin(02/12/19).
Teriakan histeris Ernawati mengagetkan tetangganya yang kemudian berdatangan ke TKP dan membantu menurunkan adiknya dari gantungan tali tas berwarna hitam. kemudian Tetangga lainnya pun berdatangan, mereka tidak menyangka Hasnawati berbuat seperti ini dan tega menghabisi hidupnya sendiri dengan jalan gantung diri.
Keluarga korban pun kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek kecamatan Labakkang, setelah mendapat laporan, pihak Polsek Labakkang kemudian terjun kelokasi untuk melakukan olah TKP dan membawa korban kepuskesmas Pundata Baji Labakkang untuk dipisum
“Pukul 11:25 Wita almarhumah divisum di Puskesmas Pundata Baji dan tidak ditemukan Tanda-tanda kekerasan di tubuh korban,” terang Kapolsek Labakkang Iptu Muhammad.
Iptu Muhammad menambahkan untuk sementara dalam kejadian ini pihaknya menduga, motif Hasnawati gantung diri akibat stres yang dialaminya namun demikian pihak polisi juga masih mendalami dan menyelidiki terkait kasus tersebut.
“Sesuai pengakuan keluarganya, almarhumah sering Sakit-sakitan dan mengalami sakit non medis, Sementara ini diduga korban mengalami stres karena selama tiga bulan terakhir menurut keluarganya, Hasmawati sering bercerita kepada Saudara-saudaranya, kalau dia merasa ketakutan dan ingin bunuh diri. Saat ini polisi lagi menyelidiki kasus tersebut,” pungkasnya.
Dalam kejadian ini, Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah. ***
(Koranpangkep/YGJ)