Mega Proyek Puskesmas Weliman Tertidur Pulas

BERITA UTAMA, TERBARU120 Dilihat

NTT, KABARDAERAH,- Proyek pembangunan puskesmas Weliman yang dibangun di Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menuai kekecewaan dari masyarakat.

Pasalnya, sudah hampir memasuki bulan Januari 2020, proyek tersebut masih dalam kondisi tertidur.

Informasi yang didapat ntt.kabardaerah.com, mega proyek tersebut memakan dana APBD Kabupaten Malaka sebesar Rp 4.75 milyar yang dikerjakan oleh PT Indoraya Kupang.

Namun sayangnya, sampai saat ini proyek tersebut hanya jadi bahan tontonan baru masyarakat sekitar tanpa ada pembangunan lebih lanjut dilakukan.

Selain itu, pembangunan tersebut juga tak dilengkapi papan informasi dan terkesan tidak transparan terhadap publik.

Padahal, pencantuman papan informasi itu sesuai dengan perundang-undangan Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung (Permen PU 29/2006).

Menurut warga, ketika ditemui wartawan Kabardaearah NTT pada Kamis (9/1/20) menyebutkan, mangkraknya pembangunan gedung Puskesmas Weliman itu tidak mempunyai relevansi sama sekali dengan alasan kondisi saat ini.

“Ini kan kalau tidak salah proyek pengerjaanya menggunakan anggaran tahun 2019, kok sampai sekarang belum selesai juga, ini patut kami pertanyakan” kata tokoh masyarakat yang tak ingin namanya disebutkan.

Sebagai masyarakat, merasa kecewa terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Malaka dan Wakil Rakyat yang menaungi Dinas terkait.

“Padahal program utama Bupati Malaka adalah pelayanan kesehatan, nah bagaimana pelayanan kesehatan maksimal jika proyek bangunan infrastrukturnya gagal, alias bisa disinyalir dugaan korupsi,” ucapnya.

Sementara Herman Klau, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) jetika di konfirmasi via telpon menyampaikan, bahwa proyek senilai 4 miliar lebih itu baru masuk tahap pencairan uang muka.

“Lambatnya proyek pembangunan puskesmas ini disebabkan adanya masyarakat setempat yang mengklaim bahwa tanah tempat dibanggunnya puskesmas ini milik masyarakat,” jelas Herman Klau. (TIM/RED/Luzian)

Editor : Aldoris A