Mantan Istri Bos Amazon Sumbangkan Uangnya Rp56,6 T

INTERNASIONAL33 Dilihat

USA.KABARDAERAH.COM – Salah satu orang terkaya di dunia, MacKenzie Scott, yang juga mantan istri pendiri Amazon, Jeff Bezos, menyumbangkan lebih dari US$4 miliar atau sekitar Rp56,6 triliun dalam empat bulan terakhir.

Sumbangan tersebut dialokasikan kepada mereka yang terdampak pandemi Covid-19 di Amerika Serikat dan Puerto Rico.

Uang miliaran dolar ini dipakai untuk membiayai pusat-pusat sembako dan dana darurat. Tercatat ada setidaknya 384 organisasi sosial yang menyalurkan bantuan dari Scott tersebut.

Dalam tulisan di Medium, Scott mengatakan pandemi telah menghancurkan kehidupan banyak orang di Amerika.

Ia mengatakan kerugian ekonomi dan layanan kesehatan yang kewalahan berdampak buruk, terutama bagi kaum perempuan, komunitas kulit berwarna, dan warga miskin. “Sementara itu, situasi [pandemi] ini menambah kekayaan para miliarder,” tulis Scott.

Scott, yang pernah menikah dengan pendiri Amazon, Jeff Bezos, menempati urutan ke-18 daftar orang terkaya di dunia.

Dari perceraian dengan Bezos, ia mendapatkan saham di Amazon senilai US$35,6 miliar, yang membuatnya menjadi perempuan terkaya ketiga di dunia.

Pada Mei 2019, ia berjanji untuk menyerahkan sebagian besar kekayaannya ke lembaga-lembaga sosial.

Sejauh ini, ia telah menyumbangkan uang hampir US$7 miliar (sekitar (Rp99 triliun) untuk organisasi amal.

MacKenzie Scott sejauh ini sudah menyumbangkan dana sekitar Rp99 triliun untuk kepentingan sosial, termasuk membantu warga yang terdampak pandemi Covid-19.

Scott mengatakan ia dan para penasihatnya memilih 384 kelompok dari hampir 6.500 organisasi untuk menerima bantuan dana.

Ia menjelaskan bantuan yang ia ulurkan diberikan kepada organisasi-organisasi yang bekerja langsung di tengah komunitas yang menghadapi kesulitan membeli bahan kebutuhan pokok.

Juga diberikan kepada organisasi yang membantu mereka yang terpinggirkan karena faktor ras, mereka yang miskin, dan mereka yang selama ini tidak mendapatkan bantuan sosial.

Ia juga mengatakan pihaknya memberikan bantuan berdasarkan data dan berdasarkan pada kinerja organisasi di lapangan. **