Selain Terima Award, Kardinal Ayuso Juga akan Kunjungi Pasantren dan Gereja Candi Ganjuran di Yogyakarta

BERITA UTAMA757 Dilihat

JAKARTA,KABARDAERAH.COM-Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama Takhta Suci di Vatikan, Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot MCCJ akan menerima gelar doktor honoris causa (H.C) dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Senin (13/2/2023) pekan depan.

Kardinal Ayuso lahir pada 17 Juni 1952 di Seville, Spanyol itu tiba di Jakarta didampingi Staf khusus Dewan Kepausan untuk Dialoh Antaragama, Pastor Dr. Markus Solo Kewuta,SVD, satu-satunya putra asal Indonesia yang bekerja di Tahta Suci Vatikan.

“Beliau memutuskan untuk datang kesini (Indonesia) karena ada sesuatu yang menggembirakan. Karena beliau ditentukan oleh Paus Fransiskus untuk menerima award ini. Sebelumnya pihak penyelenggara award yakni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sangat berharap Paus Fransiskus bisa menerima secara langsung,namun atas berbagai pertimbangan sehingga Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot MCCJ lah datang untuk menerima penghargaan gelar doktor honoris causa tersebut,” jelasnya.

Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama Takhta Suci di Vatikan, Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot MCCJ dan Staf Dewan Kepausan Tahta Suci Vatikan dan Pater Markus Solo Kewuta,SVD saat audiensi dengan para wartawan yang tergabung dalam Komunitas Paguyuban Wartawan Indonesia (PWKI) di Kantor Kedutaan Vatikan untuk Indonesia Jl.Merdeka Timur,Gambir Jakarta Pusat,Sabtu (11/2/2023). Domi Dese Lewuk

“Perlu kami jelaskan mengapa (harus) Kardinal Ayuso yang menerima award tersebut. Karena beliau memiliki jasa dalam upaya terkait tercetusnya Dokumen Abu Dhabi yang berhasil ditandatangani oleh Imam Besar Al-Azhar, Muhamed El-Tayeb dan Paus Fransiskus pada tanggal 4 Frebuari 2019 yang lalu,” kata Padre Marco usai mendampingi Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot MCCJ dalam audiensi dengan PWKI (Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia) di Kantor Kedutaan Vatikan untuk RI,Jl. Medan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (11/2/2023).

Dikisahkan, kehadiran Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama Takhta Suci di Vatikan dalam acara award tersebut terjadi di last minute.

Dari kanan-ke kiri : Duta Besar Vatican untuk Indonesia Mgr Piero Pippo, Pastor Markus Solo Kewuta,SVD, Staff Dikasterium untuk Dialog Umat Beragama di Takhta Suci, Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama Takhta Suci di Vatikan, Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot MCCJ, Dirjen HPI Kemenlu , Laurentius Amrih Jinangkung, Mantan Dubes RI untuk Tahta Suci Vatikan (Domi Dese Lewuk)

“Seminggu sebelumnya beliau menghadiri meeting di Abu Dhabi,sehingga selama seminggu kami tidak saling kontak untuk memastikan apakah jadi datang ke Indonesia untuk menerima award di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tapi dalam pesan beliau yang terakhir bahwa kita harus tetap fleksible. Sehingga nanti setelah kembali dari Abu Dhabi baru dipastikan. Dan kita memprogramkan jadwalnya datang ke Indonesia pun terjadi pada last minute,” urai anggota Imam dari Kongregasi Societas Verbi Divini-Serikat Sabda Allah (SVD) yang berdiri sejak 8 September 1875 itu.

“Tapi bersyukur, beliau bisa istirahat selama 1-2 hari lalu memutuskan bahwa kita jalan (ke Indonesia). Ini merupakan suatu yang sangat menggembirakan,dalam hal ini pengakuan yang luar biasa, suatu kerjasama yang bagus antara Katolik dan Muslim,pun agama-agama dan kepercayaan lainnya.

Suasan audiensi dengan Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot MCCJ di Kedubes Vatikan untuk Indonesia Jl.Medan Merdeka Timur,Gambir Jakarta Pusat,Sabtu 11 Frebuari 2023

Indonesia di mata Kardinal Ayuso

Ada kesan menarik bahkan sangat menggembirakan yang diceriterakan oleh Kardinal Ayuso kepada Dewan Kepausan Tahta Suci Vatikan,P. Markus Solo Kewuta,SVD.

“Kesan beliau tentang Indonesia juga sangat-sangat baik. Dan ini merupakan kunjungan kedua Kardinal Miguel Ayuso ke Indonesia. Pertama tahun 2014 bersama saya dan kami hanya ada kegiatan di Jakarta. Kedua, untuk menerima piagam penghargaan gelar doktor honoris causa dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tanggal 13 Frebuari 2023 nenati,” urainya.

Menurut Padre Marco, bahwa kunjunagn kali ini tidak sekedar menerima award,tetapi ada hal yang lebih penting adalah sebuah pertemuan dalam rangka membangun dialog hubungan antaragama dan kepercayaan.

“Nanti setelah acara award di UIN Sunan Kalijaga, Kardinal bersama para tokoh agama dan kepercayaan di Indonesia  akan mengunjungi sejumlah Pasantren milik NU maupun Muhammadiyah dan Gereja Katolik di Ganjuran, Bantul Yogyakarta. Sebagaimana diketahui, di sana (ganjuran) terdapat Candi Hati Kudus Tuhan Yesus. Gereja Katolik Ganjuran memiliki sejarah penting bagi kerukunan umat beragama di Indonesia yang telah terbangun berabad-abad,” katanya.

Pater Markus Solo Kewuta,SVD saat konferensi pers di Kedubes Vatikan Jl.Medan Merdeka Timur,Sabtu 11 Frebuari 2023

Setelah dari Yogyakarta, Kardinal Miguel Ayuso dan Pastor Markus Solo Kewuta,SVD akan kembali ke Vatikan,Roma-Italia. Dari Vatikan beliau akan terbang ke Lisboa-Portugal menghadiri meeting disana.

Hadir dalam audiensi dengan Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot MCCJ di antaranya,  Pastor Markus Solo Kewuta,SVD, Staff Dikasterium untuk Dialog Umat Beragama di Takhta Suci, Duta Besar Vatican untuk Indonesia Mgr Piero Pippo,dan Mantan Dubes RI untuk Tahta Suci Vatikan, Laurentius Amrih Jinangkung,yang sekarang menjabat Dirjen HPI Kemenlu RI.

Sementara dari Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI), Albertus Magnus Putut Prabantoro selaku penasihat sekaligus pendiri PWKI, serta sejumlah wartawan yang tergabung dalam komunitas PWKI dari berbagai media baik cetak,televisi,radio,dan online.

** Domi Dese Lewuk.