Klarifikasi Ustadz Ismail Asso Untuk Benyamin Lagowan

Ustadz Ismail Asso*

KABARDAEARAH.COM – Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Allahumma Sholli ‘ala Sayyidina Muhammad Wa’alaa ali sayyidina Muhammad. Kamaa shollaita ‘ala Ibrohiim wa’ala Ali Ibrohim. Wabarik’alaa sayyidina Muhammad Wa’alaa Ali sayyidina Muhammad. Kamaa barokta ‘alaa Ibrohim wa’ala Ali Ibrohim. Fil ‘alamiina Innaka Hamiidummajiid.

Beredar Chat pribadi di WA dan tersebar dibeberapa nomor yang itu seolah-olah sumbernya dari saya. Dalam chat pribadi tertulis nama saya dan itu diduga ditulis oleh saya lalu sengaja diedarkan oleh kelompok kontra penempatan Kantor Gubernur diperbatasan Distrik Wouma dan Welesi bernama Benyamin Lagowan.

Chat WA diatasnamakan saya (Ustadz Ismail Asso), bahwa disitu ditulis solah-olah saya mengatakan Bapak Paulus Matuan secara negative (…) dan seakan tidak punya kontribusi dalam upaya penyerahan Tanah Adat untuk pembangunan Kantor Gubernur Propinsi Papua Pegunungan.

Chat WA pribadi itu bahkan saya menjatuhkan martabat dan harga diri seorang Tokoh besar sekelas Bapak Paulus Matuan dimata umum yang selama puluhan tahun saya kenal sebagai salah satu Tokoh Partai Amanat Nasional (Partai PAN) sejak tahun 1999 dari Wouma ketika saya masih study di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta saya sudah kenal beliau.

Dalam hubungan keluarga Bapak Paulus Matuan biasa saya menyapa dengan sapaan “ANAK” karena beliau masih terhitung keponakan. Selama ini saya selalu memanggil beliau dengan sapaan atau panggilan “anak keponakan”, karena Bapak Paulus Matuan memang masih hubungan keluarga dari Asso – Matuan.

Chat yang diedarkan seolah-seolah saya memusuhi Bapak Paulus Matuan bahkan dinarasikan solah-olah saya menjatuhkan nama besar harkat dan martabat ketokohan Keponakan kami, Bapak Paulus Matuan.

Fitnah

Dalam kesempatan klarifikasi ini perlu saya sampaikan bahwa chat yang beredar bukan berasal dari saya tapi sengaja diedarkan oleh kelompok kontra yang selama ini dari Wouma “diotaki” oleh Benyamin Lagowan, seorang pemuda Pendatang lahir di Wouma berasal-usul dari Yalimo yang selama ini numpang hidup (transmigrasi lokal) di Wouma diatas Tanah Adat Suku Asli Wouma Marga Itlay – Ikinia.

Dalam kesempatan ini perlu saya sampaikan kepada semua pihak bahwa ada upaya adu domba dan sengaja melakukan fitnah agar tujuan mereka menggagalkan pembangunan Kantor Gubernur di atas Tanah Adat Welesi dan Wouma.

Selama ini Benyamin Lagowan dari Suku Yali pendatang baru dan bukan sebagai pemilik Tanah selalu bikin rusuh, menghasut anak-anak muda, mama-mama dan giring anak-anak dibawa umur melakukan aksi penolakan pembangunan Kantor Gubernur di Lembah Balim Jayawijaya.

Saya tidak paham alasannya apakah dia mau bawa Kantor Gubernur Propinsi Papua Pegunungan dibangun di Yalimo tempat asal usul leluhurnya atau apa motifnya hanya dia sendiri yang tahu. Tapi lima Kepala Suku dari Welesi dan Kepala Suku Wouma sebagai Pemilik Hak Ulayat Tanah sudah serahkan kepada Pemerintah untuk pembangunan fasilitas pelayanan pemerintahan Daerah Otonomi Baru Propinsi Papua Pegunungan.

Selama ini saya ikuti dan amati Benyamin Lagowan mengatasnamakan masyarakat Adar Wouma sering membuat aksi penolakan dijalan-jalan ajak Ibu-Ibu (mama-mama) dan anak-anak dibawah umur (siswa-siswi SD) melakukan aksi penolakan seakan Dia pemilik Tanah Adat Wouma padahal sejatinya Benyamin Lagowan pendatang baru di Wouma berasal usul dari Yalimo, bukan penduduk asli Lembah Balim Jayawijaya.

Untuk itu saya menulis disini guna melakukan klarifikasi bahwa beredarnya chat pribadi tersebut sepenuhnya fitnah dan sengaja diedarkan untuk mengadu domba antara saya dan Bapak Paulus Matuan.

Untuk menciptakan konflik antara saya dengan Bapak Paulus Matuan yang masih hubungan keluarga antara saya dan Bapak Paulus Matuan dalam hubungan keluarga sebagai “Anak dan Om”, chat WA seolah-olah berasal dari saya disebarkan ke berapa nomor pribadi. Tujuannya hubungan kekompakan saya dan Bapak Matuan jadi retak (tidak harmonis).

Penyebaran chat pribadi semacam itu di Indonesia sepenuhnya dilakukan oleh PKI, teori adu domba dan itu tampaknya sengaja lalu di edarakan seolah-olah itu saya (Ustadz Ismail Asso) yang buat.

Hal ini sengaja dilakukan oleh Saudara Benyamin Lagowan dkk dari Wouma yang selama ini menolak penyerahan Tanah Hibah Penempatan dan Pembanguan Kantor Gubernur Propinsi Daerah Otonomi Baru (DOB), Papua Pegunungan oleh lima (5) Kepala Suku Welesi dan Tokoh Adat Wouma khususnya Tokoh Pelopor perubahan masyarakat Adat Wouma, Bapak Paulus Matuan yang selama ini dengan gigih memperjuangkan kehadiran sarana prasarana pemerintahan Propinsi Baru Papua Pegunungan ditengah lahan kosong atau Lahan Tidur perbatasan Tanah Adat Ukayat Welesi dan Wouma menjadi lokasi Pembangunan fasilitas seluruh Kantor Pemerintahan Daearah Otonomi Baru Propinsi Papua Pegunungan.

Jika karena chat WA pribadi yang tersebar dan sengaja diedarkan apapun motifnya saya mengutuk dan meminta kepada semua pihak untuk tetap menjaga kekompakan.

Disini saya memohon maaf dan secara pribadi saya sudah bicara langsung dengan Bapak Paulus Matuan dan sepenuhnya chat WA tersebut fitnah dan bersifat adu domba.

Sekian Klarifikasi ini saya sampaikan secara sesungguhnya dan saya bertanggungjawab sepenuhnya bahwa saya tidak pernah mengedarkan chat Wa pribadi kepada siapapun untuk tujuan apapun.***

 

*) Tokoh Muslim Intelektual Papua Barat