Warganet Kecam Penebas Bunga Bangkai

TERBARU70 Dilihat

Kerinci – Entah bermaksud apa, sehingga ada pemuda di Kabupaten Kerinci, Jambi ini mendapatkan kecaman dari warganet (netizen).

Pasalnya, seperti yang terlihat dalam akun facebook pria yang diduga berasal dari Desa Sanggaran Agung, Kecamatan Danau Kerinci yang diupload sendiri belum lama ini, terlihat pria berbaju merah sambil tersenyum memegang sebilah golok sembari tangan kirinya memegang  bunga bangkai (Raflesia) berukuran besar dan sedang mekar tersebut.

Selain itu, di foto lainya terlihat pelaku juga mempelihatkan aksinya bersama rekan lainnya mengangkat bunga bangkai yang sudah dipotong.

“Time ke ladang,” tulis AS di akun facebooknya yang diikuti postingan tujuh foto bunga bangkai yang sudah ditebas pada Senin, 3 Juli lalu.

Perbuatan tidak patut yang dilakukan pelaku pun langsung mendapat kecaman dari warganet yang sangat menyayangkan aksi perusakan terhadap bunga bangkai yang tergolong langka dan dilindungi.

“Kenapa bunganya ditebang, itu bunga langka yang banyak dicari orang,” tulis salah satu akun atas nama Hyda Handayani.

Selain mengecam perbuatan AS, ada juga warganet yang mengingatkan pelaku, bahwa perbuatannya tersebut melawan hukum dan bisa diancam hukuman pidana.

“Ditangkap nanti kamu. Itu bunga bangkai yang dilindungi,” tulis akun Desy Guardianangel Aries.

Bahkan aksi ini juga mendapat kecaman dari Heri anggota Kelompok Pecinta Alam (KPA). Menurutnya perbuatan yang dilakukan oleh pelaku sudah keterlaluan.

“Kita minta kepada perusak bunga bangkai untuk segera minta maaf kepada masyarakat Kerinci. Jika tidak, maka kasus ini akan kami laporkan ke jalur hukum,” ancamnya serius.

Padahal dengan penemuan keberadaan bunga bangkai, selain langka dan dilindungi, bisa menjadi  daya tarik untuk mendatangkan wisatawan ke Kerinci.

“Rugi kalau bunga itu ditebang. Kalau saja dibiarkan hidup, tentu saja akan banyak warga yang datang melihatnya,” tandas Heri.

Sementara Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Neneng Susanti, sangat menyayangkan adanya perusakan bunga bangkai oleh oknum masyarakat.

“Ini kan bunga langka dan dilindungi. Bunga biasa saja tidak seharusnya dirusak,” kecamnya.

Neneng berharap, kedepannya masyarakat Kerinci bisa lebih mencintai keberadaan tumbuhan di sekitar mereka, apalagi jika sudah dikategorikan sebagai tanaman langka.

Tinggalkan Balasan