Menggunakan Koteka, Begini Pentingya Bagi Orang Papua

OPINI & ARTIKEL36 Dilihat

Oleh: Emanuel Goo

Kini banyak orang melupakan budayanya, sementara budaya itu menunjuhkan jati diri mereka seutuhnya. Kalau tidak memertahankan budayanya jat, maka jati dirinya sirna bersama berjalannya waktu. Jadi ingin memiliki budaya itu harus dipunyai oleh setiap insan.
Membudaya/memiliki kebudayaan itu sebuah kewajiban bagi setiap orang. Tentunya, setiap orang memiliki budayanya masing-masing. Karena setiap orang memunyai budayanya, maka setiap orang itu wajib mengetahuinya.

Kalau orang itu tidak mengetahui budayanya, sama halnya dengan ia melupakan dirinya. Ia bukan lagi sebagai manusia serupa budayanya. Ia kehilangan budaya dan kerap anak cucunya akan kehilangan budaya. Ingat bahwa kita menunjukkan budaya kita di situ kita menunjukkan jati diri kita akan diri kita sendiri, suku kita dan juga bangsa setiap pribarinya.
supaya kita mengetahui budaya kita, tugas kita adalah kembali belajar dan memahami budaya kita, lewat mereka yang mengetahuinya. Salah satunya Soleman Dumupa.

Sering orang bertanya, Siapaka Soleman Dumupa itu?, mereka bertanya karena namanya terkebal. Ia terkenal karena orangnya murah senyum, mudah bergaul enta kapan dan dimana saja. Enta dengan siapa saja. Ia sangat terbuka dan selalu antusias. Selain itu iya juga dikenal sebagai Sang bapak budayawan. Bicara tentang budaya, adat dan istiadat, ia adalah salah seorang yang telah memiliki dan mengetahui tentang budaya. Dalam hidupnya pun, ia berpegang teguh pada budaya itu.

Di jaman perkembangan teknologi ini, banyak orang mulai mengadobsi budaya luar. Misalnya budaya nakan pinang, sementara orang gunung terutama suku Mee tidak memiliki budaya makan pinang. Mereka anti makan pinang itu dengan sebuah mitos bahwa kalau makan piang dan meludahi pinang yang sedang di kunya itu, maka mee munetai eniya, oo, owaa, taii, bugii doutotaii eniya akan menghilang. Karena meninggalkan roh yang menjaga dan memelihara itu, maka manusia mee akan kehilangan roh kegidupan dan keselamatan.

Mari kita harus kembali budaya kita yang telah ada sebelum terkambat. Kalau masih ragu dan binggung, mari datang kepada bapak budayawan yang ada dan belajar bersama mereka. Supaya kita mengetahuinya. Salah satunya dibawah ini. Dia adalah sosok budayawan yang kini ada dan belajar sejumlah hal yang bersangkutan dengan budaya itu. Salam belajar dan memertahankan budayanya.

Salam untukmu sang bapak budayawan.