Rangkap Jabatan Ketua Umum Musabab Partai Golkar Jeblok

POLITIK43 Dilihat

DKI.KABARDAERAH.COM- Rangkap jabatan Ketua Umum Partai Golkar dalam kabinet membuat kinerja DPP Golkar menjadi sangat mengecewakan. Itu disampaikan Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Andi Nursyam Walid.

“Kinerja ketua umum dalam pemilu kemaren menjadi sangat tidak maksimal akibat rangkap jabatan. Tidak berjalannya mekanisme partai seperti rapat harian, rapat pleno ditambah lagi banyaknya Plt DPD DPD membuat partai ini menjadi semakin keluar dari azaz demokrasi,” ungkap Andidi acara diskusi barisan pemuda partai golkar (BPPG) yang dilaksanakan di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, (7/8/2019).

“Saya kira untuk prosesi kepemimpinan ke depan partai, dibutuhkan sosok yang komunikatif, punya kapasitas dan kapabilitas yang mumpuni yakni ada di bambang susatyo ujar nursyam dengan tegas,” sambungnya.

Di tempat yang sama, Denny Charter selaku Direktur Eksekutif Index Politica mengungkap bahwa dari pemilu ke pemilu suara golkar makin turun. Golkar seakan tergerus oleh zaman.

Usulnya, jika Golkar ingin tetap eksis di panggung pemilu harus dipiimpin oleh ketua umum yang dekat dengan kaum millenial.

“Dari survey kami antara bamsoet dan airlangga tentang pilihan kaum millenial, Bambang Soesatyo unggul di pilih 68.87 persen sedang Airlangga hanya dipilih oleh 32,13 persen ungkapnya di acara diskusi,” terang Denny.

Di tempatnya yang sama, kordinator BPPG Abdul Aziz juga mengungkap bahwa golkar di tangan Airlangga membuat partai Golkar menjadi sangat lamban dalam mengambil keputusan strategis. Kader Partai menjadi dikekang dan di ancam ancam plt.

“Kepemimpinan airlangga ini harus segera dihentikan,” ujar Abdul Aziz.

Acara diskusi yang bertema kupas tuntas persoalan kepemimpinan Partai Golkar tersebut di moderatori oleh Fadhly alimin (DPP Ormas MKGR). **

(Indra/Lm)