Koalisi Kerakyatan Akomodir 30.000 Suara Pemilih di Pilkada Tanah Datar

TANAH DATAR, KABARDAERAH.COM- Politik di Tanah Datar menjelang menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada Desember 2020 mendatang memasuki babak baru, tiga partai politik yang sepi pinangan bacalon dikabarkan mempersiapkan koalisi baru yang diberi nama “Koalisi Kerakyatan”.

Ketiga parpol itu masing-masing PDIP, Hanura dam Partai Nasdem, yang hingga hari ini sepi dari pinangan para calon kepala daerah. Minat atau tidaknya bacalon untuk mendapatkan restu patpol ini, tentu tergantung dari pengurus parpol setempat.

Adanya koalisi kerakyatan ini, tidak hanya diisi oleh para pengurus partai politik, namun juga akan diramaikan oleh para pengiat demokrasi dan politik di Tanah Datar.

“Jika bertemunya koalisi kerakyatan ini, maka akan mengakomodir lebih dari 30.000 suara pemilih di Tanah Datar. Dan ini modal dalam bertarung di Pilkada nanti,” ungkap Novi Budiman, Direktur Pusat Kajian Politik Studia Politika, Jumat (22/08/2020).

Isu Koalisi Kerakyatan ini, kata Novi memang sangat berpengaruh pada tingkat kepemilihan masyarakat terhadap tiga parpol ini untuk masa yang akan datang.

“Kita lihat, dari data pileg tahun 2019 lalu partai Nasdem meraup sekitar 12.000 an suara, Hanura memperoleh 11.000 an suara dan PDIP mendapatkan sekitar 8.000 an suara. Artinya sekitar 30.000 an suara sudah siap menjadi modal untuk menghadapi pilkada 2020 nanti,” sebut jebolan Pasca Sarjana Ilmu Politik UGM ini.

Ditanya kemana suara mereka disalurkan jika partai tersebut tidak mengusung calonbup? Novi, berpendapat bahwa koalisi ini masih berpeluang besar mengusung calonbup jika ketiga pimpinan partai tersebut mau dan memiliki rasa tanggungjawab terhadap konstituen mereka.

“Dan Koalisi Kerakyatan dari tiga partai ini sangat mungkin diwujudkan,” sebutnya.

Tegas Novi Budiman, jika ketiga parpol ini tidak ikut mengusung calonbup, tentu pada pemilu tahun 2024 nanti, bisa diyakini akan ditinggalkan oleh pemilih mereka karena tidak bisa mengakomodir suara konstituennya.

Sementara itu, pengamat politik dan akademisi Tanah Datar, Irwan Malin Basa menyatakan bahwa partai-partai yang belum dipinang ini harus menentukan sikap dalam menghadapi pilkada tahun 2020 nanti.

“Mereka harus menjadi pengusung bukan menjadi pendukung yang bermain aman dalam menentukan kebijakan,” tegas Irwan Malin Basa.

Berbicara mengenai kandidat yang akan diusung koalisi kerakyatan ini, Irwan berkeyakinan bahwa jika partai ini membuka kesempatan, masih banyak figur figur yang potensial yang akan ikut mendaftar dan tentunya dengan proses yang tidak berbelit serta persyaratan yang masuk akal.

“Jika pilkada di Luak Nan Tuo ini diikuti oleh empat kandidat maka Pilkada akan semakin semarak,” tambah Irwan.

Informasi yang diperoleh kabardaerah dari pengurus wilayah partai Hanura dan PDIP bahwa kesempatan untuk mendapatkan dukungan masih terbuka karena memang belum ada yang final untuk diusung sampai saat ini.

Seluruh masyarakat Tanah Datar tentu berharap agar proses pilkada nanti berjalan lancar dan menghasilkan figur terbaik untuk menjadi Bupati Tanah Datar. Selagi masih ada waktu, mengapa partai pemilik kursi di DPRD ini tidak kunjung dipinang? (Bdoy)