Jejak Poltik TGB dari Partai Bulan Bintang, Demokrat Sampai  Berlabuh di Golkar

LIPUTAN KHUSUS213 Dilihat

DKI.KABARDAERAH.COM- Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi resmi bergabung ke Partai Golkar. Ia secara resmi diperkenalkan oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam acara silaturahim Partai Golkar, Kamis (20/12/2018) malam.

Golkar bukanlah partai pertama bagi mantan gubernur Nusa Tenggara Barat ini.

Sebelum bergabung ke dalam keluarga besar partai beringin, TGB sudah lebih dulu bergabung dengan dua partai lain.

PBB Partai pertama alumnus universitas Al-Azhar Kairo ini adalah Partai Bulan Bintang (PBB).

Lewat partai besutan Yusril Ihza Mahendra itu, TGB mengawali karir politiknya sebagai wakil rakyat. Ia terpilih sebagai anggota DPR dari fraksi PBB untuk periode 2004-2009.

Selama di Senayan, TGB duduk di Komisi X membidangi masalah pendidikan, pemuda, olahraga, pariwisata, kesenian dan kebudayaan.

Belum berakhir jabatannya sebagai anggota DPR, TGB mencoba peruntungan di ranah eksekutif. Pada 2008, ia maju sebagai calon Gubernur NTB dengan diusung oleh PBB dan Partai Keadilan Sejahtera.

TGB yang berpasangan dengan Badrul Munir pun keluar sebagai pemenang.

TGB menjadi gubernur termuda di Indonesia dengan usia 36 tahun.

Demokrat Setelah menjabat Gubernur NTB, karir politik TGB makin moncer.

Ia meninggalkan PBB dan bergabung dengan partai penguasa saat itu, Partai Demokrat.

Belum lama bergabung dengan partai berlambang mercy, TGB langsung terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Demokrat NTB.

TGB pun percaya diri untuk kembali mencalonkan diri untuk bisa memimpin NTB dua periode. Pada Pilgub NTB 2013, pria kelahiran Pancor, Selong, Lombok Timur ini kembali mencalonkan diri sebagai petahana.

Selain diusung oleh Partai Demokrat, TGB juga mendapat dukungan dari parpol lain yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, PDIP, PPP, PAN dan PKB. TGB yang kali ini maju bersama Muhammad Amin menang dengan total suara mencapai 44,36 persen atau setara 1,03 juta suara.

Prabowo ke Jokowi Pada Pilpres 2014, TGB memilih mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa meski Partai Demokrat saat itu memutuskan untuk netral.

Saat itu, TGB menyatakan bahwa Prabowo-Hatta adalah pasangan yang tegas dan berani.

Prabowo-Hatta pada akhirnya berhasil mengalahkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla di NTB.

Sebanyak 72,45 masyarakat NTB memilih Prabowo-Hatta. Namun, pasangan yang diusung koalisi merah putih itu kalah secara nasional.

TGB berubah sikap menjelang pilpres 2019.

Pimpinan ormas Nadhlatul Wathan ini menyatakan dukungan untuk Jokowi memimpin dua periode.

Padahal, Jokowi kini masih kembali berhadapan dengan Prabowo Subianto, sosok yang didukung oleh TGB pada Pilpres 2014 silam.

Saat TGB menyatakan sikap mendukung Jokowi pada Juli lalu, Partai Demokrat juga belum menentukan sikap dalam pilpres, apakah mendukung Jokowi, merapat ke Prabowo atau membuat poros baru.

Tak lama setelah menyatakan dukungan ke Jokowi, TGB mengundurkan diri dari Partai Demokrat.

Alasan TGB mundur dari partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono sampai saat ini masih misteri.

Saat ditanya wartawan, TGB hanya menyebut bahwa alasannya meninggalkan Demokrat bersifat pribadi.

Setelah TGB mundur, Demokrat belakangan mengambil keputusan untuk merapat ke Prabowo-Sandiaga Uno. Langkah ini diambil setelah Demokrat gagal membentuk poros ketiga.

Golkar Kini, TGB kembali meloncat ke Golkar, salah satu parpol pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin.

Beberapa hari sebelumnya, TGB juga sempat diklaim bergabung dengan Partai Nasdem.

Namun, TGB buru-buru membantah informasi sepihak yang disampaikan Sekjen Partai Nasdem Johnny G Platte itu.

Kamis kemarin, saat kabar TGB masuk Golkar sudah tersiar, tak ada bantahan atau klarifikasi dari yang bersangkutan.

Sepanjang hari ia tak merespon pesan singkat atau telpon wartawan. TGB langsung menjawab kabar yang beredar dengan hadir langsung dalam silaturahim Partai Golkar pada malam harinya. Kehadiran TGB disambut antusias.

“Selamat bergabung Pak Zaniul Majdi atau Tuan Guru Bajang,” kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memperkenalkan TGB kepada para elite partai beringin.

Airlangga mengatakan, TGB langsung mendapatkan dua jabatan sekaligus di DPP meski baru bergabung ke dalam Partai Golkar.

Jabatan pertama yang diemban TGB adalah selaku Ketua Koordinator Bidang Keumatan DPP Golkar.

Bidang ini adalah struktur yang baru diciptakan khusus setelah TGB menyatakan bergabung dalam keluarga besar partai beringin.

Selain itu, TGB juga dipercaya menjabat Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu Legislatif dan Presiden DPP Golkar.

Pemberian kedua jabatan ini kepada TGB sudah diputuskan dalam rapat pleno DPP yang digelar sehari sebelumnya.

Menurut Airlangga, DPP Golkar mempertimbangkan pengalaman dan rekam jejak TGB yang sudah malang melintang memimpin ormas, bergelut di partai politik hingga pemerintahan.

TGB pun bersyukur dan berterimakasih karena telah dipercaya untuk bergabung ke Partai Golkar. **