Publik Ragukan Integritas ICW dalam Menyuarakan Kasus Korupsi

Kabar Daerah|Jakarta

Terakhir ICW ini sibuk melakukan beragam manuver dengan membangun opini yang tendensius untuk menyudutkan pimpinan KPK.

Berbagai tudingan sering kali dialamatkan ICW kepada komisioner KPK untuk menyerang wibawa KPK, nyatanya banyak sekali tudingan ICW yang tidak tepat dan berdasar sehingga mengandung provokatif dan hoaks.

Tuduhan ICW soal adanya keterlibatan pimpinan KPK dalam melaksanakan TWK KPK ternyata cuma opini yang menyesatkan karena Dewas KPK telah memutuskan bahwa pengaduan atas dugaan pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku yang dilakukan oleh Pimpinan KPK dalam pelaksanaan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) pada proses pengalihan Pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak memiliki cukup bukti sehingga tidak memenuhi syarat untuk dilanjutkan ke Sidang kode Etik.

Banyak opini yang di bangun oleh ICW terkait mengkritisi pimpinan KPK terlalu mengada-ada, selain itu juga kritik nya hanya fokus di arahkan untuk mencari-cari kesalahan dari pimpinan KPK. Publik menilai pernyataan ICW dapat memperkeruh situasi bangsa saat ini dan di sinyalir sarat adanya kepentingan tertentu. Oleh karena itu melalui koordinator LAKSI Azmi Hidzaqi bersuara mempertanyakan motif di balik serangan ICW kepada pimpinan KPK selama ini, “kenapa ICW hanya menyerang pimpinan KPK, di sisi lainnya ICW tidak pernah mau memberikan apresiasi atas berbagai keberhasilan KPK dalam mengungkap kasus korupsi di Indonesia?

Maka dari itu patut di curigai oleh masyarakat bahwa kritik yang di lontarkan oleh ICW selama ini kepada pimpinan lembaga KPK tidak objektif untuk membangun KPK. Tetapi di khawatirkan dapat melemahkan semangat dan perjuangan dari komisioner KPK dalam melaksanakan tugas nya. LAKSI menilai pendapat ICW sangat bertolak belakang dengan semangat dan keinginan publik yang sangat mengharapkan KPK semakin kuat.

Rakyat sudah sangat resah dengan perilaku ICW ahir-ahir ini yang dengan mudahnya membuat statmen negatif terkait pimpinan KPK sehingga dapat memicu provokasi dan bisa menimbulkan kebencian di kalangan masyarakat, di mata ICW pimpinan KPK selalu salah dan sudah tidak bisa di tolerir, sehingga ICW terus mendorong agar komisioner KPK dapat di copot dari jabatannya.

ICW menggalang dukungan publik dengan melakukan berbagai aksi kampanye dan provokasi, berbagai cara di galang ICW untuk membuat kriminalisasi kepada pimpinan KPK, mereka melaporkan komisioner KPK ke lembaga negara lainnya, dan kerap kali terjadi perbedaan pendapat dan benturan kepentingan antara lembaga negara lainnya dengan KPK, sehingga terjadilah konflik kepentingan antara KPK dengan ombudsman dan Komnasham soal TWK KPK.

Integritas ICW sebagai lembaga pemantauan tindak pidana korupsi patut dipertanyakan karena selama ini seolah diam serta menutup mata pada beberapa kasus kelebihan pembayaran dan sejumlah pemborosan anggaran yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta. “Sesuai hasil temuan BPK, Pemprov DKI telah beberapa kali melakukan pembelian barang dengan kelebihan bayar. Namun ICW hanya diam, tidak bersuara, padahal kasus pembelian kelebihan bayar tersebut bisa menjadi potensi korupsi mark up harga barang.

Maka dari itu kami mempertanyakan suara ICW soal kelebihan bayar yang dilakukan Pemprov DKI yang jelas-jelas ada bukti dan hasil temuan dari BPK, sementara itu ICW sibuk menyoroti pada kejadian yang hanya berdasarkan prasangka dan berpotensi fitnah seperti tuduhanya kepada Komisioner KPK soal adanya penyingkiran 75 pegawai dalam TWK KPK.

Sejak KPK di pimpin oleh Firli Bahuri sebenarnya KPK selalu mendapatkan
kepercayaan tinggi dari masyarakat. Terbukti KPK mampu melaksanakan amanat UU KPK untuk melakukan alih status pegawai KPK menjadi ASN. Tingkat kepercayaan publik yang
tinggi pada KPK di buktikan dengan
hasil kinerja KPK sampai saat yang masih sangat dipercaya publik sebagai leading sector dalam upaya menciptakan
Indonesia bebas dari praktik korupsi.

Sulit untuk membantah bahwa pimpinan KPK saat ini sangat solid, sehingga kepemimpinan kolektif kolegial di KPK terbukti. Dengan kepemimpinan Ketua KPK Firli Bahuri saat ini dianggap sebagai pemimpin lembaga pemberantas korupsi paling berhasil sepanjang republik berdiri, sebab selama dua tahun terakhir KPK berhasil mengungkap berbagai skandal korupsi yang melibatkan elite partai politik. Selain itu perkara yang masuk ke ranah penyidikan juga memiliki dimensi kerugian negara yang sangat besar. Untuk itu tidak salah jika masyarakat memberikan apresiasi yang tinggi atas keberhasilan kinerja ketua KPK dalam memberantas korupsi.

Azmi Hidzaqi/L A K S I
(Lembaga Advokasi kajian strategis Indonesia)