Gubernur Sumbar 2024, Semua Kader Partai Berpeluang Menang

Ditulis Oleh : Labai Korok Piaman

 

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 semua kader partai berpeluang menjadi Gubernur Sumatera Barat. Apalagi kader partai yang memiliki potensi lebih dan cadangan logistik (uang, SDM) besar maka dipastikan akan didorong menjadi sosok yang akan maju jadi Kepala Daerah untuk menyelamatkan partainya.

Sehingga tidak tertutup kemungkinan seperti kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP)., Audy Joinaldi diperintahkan oleh Dewan Pengurus Pusatnya maju jadi calon Gubernur Sumatera Barat. Analisa politik Penulis, 20 persen dorongan itu akan terjadi dengan alasan untuk mendongrak perolehan suara partai dan mencapai target partainya lolos parliamentary threshold (PT), vigur Audy bisa jadi bahan kampanye PPP untuk sekala nasional merauk suara melineal.

Sosok kedua yang akan maju jadi calon Gubernur Sumatera Barat itu adalah Andre Rosiade, kader Partai Gerindra ini sudah digadang-gadangkan maju jadi calon Gubernur Sumbar. Tidak tanggung-tanggung peluang tokoh HIPMI ini sudah diputuskan melalu rapat kordinasi daerah (Rakorda) DPD Partai Gerindra Sumatera Barat menjadi Gubernur Sumbar.

Dimana keputusan Rakorda mingu-minggu lalu tersebut adalah Prabowo sebagai calon Presiden RI dan Andre Rosiade menjadi calon Gubernur Sumbar. Analisa politik Penulis jika Prabowo kalah menjadi calon Presiden RI dan tidak masuk lagi dalam koalisi pemerintahan, maka Andre Rosiade untuk menjaga wibawa Partai Gerindra di Sumbar harus maju manjadi calon Gubernur Sumbar.

Namun, jika Prabowo menang jadi Presiden dan Partai Gerindra masuk lagi dalam koalisi kekukuasaan maka Penulis yakinkan bahwa Andre Rosiade tidak mau maju jadi calon Gubernur Sumbar, karena nikmat berada dikekuasaan itu lebih nyaman dari pada berjudi jadi Kepala Daerah melawan seniornya.

Peluang Andre Rosiade (AR) menang menjadi calon Gubernur Sumbar sudah nampak pada momen-monen tahun 2024 ini. Dimana hasil survey alam gaib awal tahun 2022 ini Penulis menyampaikan bahwa telah memposisikan elektabilitas AR 27,59%.

Sedangkan Gubernur Sumbar sekarang elektabilitas kecil cuma 30,21% dengan memakai standar error sampel survey 5 %. Maka kesimpulan jika diadakan Pilkada saat ini dipastikan saudara AR yang pernah satu warna dahulu dengan Mahyeldi bisa mengalahkan Gubernur Sumbar sekarang.

Sosok lain yang akan bertarung dari kader partai yaitu Sutan Riska, sosok kader PDIP yang dianggap berhasil memimpin Kabupaten Dharmasraya, dengan keberadaan PDIP sebagai penguasa Republik Indonesia sangat wajar Sutan Riska maju dan diperintahkan maju menjadi calon Gubernur Sumatera Barat.

Peluang Sutan Riska ini jadi Gubernur Sumbar juga sangat besar dengan infrastruktur, jaringan, logistik banyak untuk menang itu besar. Jika PDIP serius menjadikan Sumbar ini basis itu bisa dengan cara mengucurkan segala kemampuan sebanyak-banyaknya dan mampu menertibkan timsuksesnya dilapangan tidak mengambil / menyimpangkan sumberdaya tersebut untuk kepentingan pribadi.

Kekalahan Nasrul Abid-Indra Catri pada Pilkada 2020 perlu menjadi pelajaran bagi calon Kepala Daerah maju diantaranya adalah banyak logistik Pilkada tidak sampai kepemilih karena dialihkan oleh oknum-oknum untuk kepentingan pribadi.

Terakhir peluang kader partai Golkar, kader Partai Demokrat, kader Partai Amanat Nasional maju juga berpeluang, semua partai memiliki kapasitas untuk maju jadi Gubernur Sumbar. Tinggal lagi bagaimana strategi teknisnya agar kader masing partai bisa menang di Pemilu.

Serta peluang bisa menang Pilkada tersebut harus didahului menang dipemilu legislatif dan Presiden. Menang Pemilu 2024 tersebut maka peluang menang di Pilkada juga berpeluang menang karena satu faktor jarak waktunya Pileg/Pilpres dengan Pilkada dekat. Satu pencobolsan Februari 2024 satu lagi pencoblosan November 2024.

Terakhir yang akan maju itu adalah Mahyeldi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), ini sudah dipastikan maju lagi kecuali PKS tidak mendapatkan kursi banyak dilegislatif, serta ditambah partai-partai lain tidak mau melakukan koalisi karena balas dendam politik PKS terlalu lama berkuasa diranah Minang.

 

Editor  :  Robbie