Tanggapan dari RSMH Palembang Terkait Operasi Anak yang Operasi Usus Buntu yang Di Beritakan Bocor

KabarDaerah.com, Palembang,– Press Release Terkait kasus seorang anak (14 tahun) di operasi usus buntu, kemudian di berita kan ada nya bocoran, sehingga di lakukan operasi kedua.

Hal tersebut di ungkapkan dr. Marta Hendry SpU, Subsp Ped, MARS
Direktur Medik, Perawatan dan Penunjang RSMH Palembang pada konperensi pers di RSMH Jumat (10/03/23)

” Kami informasikan bahwa setelah di selidiki dan dipanggil juga dokter yang melakukan tindakan, juga melihat rekam medik sejak dari operasi pertama. Maka kami ambil kesimpulan bahwa memang pada saat diaknosa pertama itu memang peradangan apendisitis akut, kemungkinan suspec corporeasi di diagnosa awal di karenakan pasien datang setelah 3 hari gejala,” jelasnya.

Appendix (usus buntu) itu biasanya jika lebih dari 2 hari terjadi kebocoran, perforated appendix itu seperti tabung kecil yang ada rongga di dalamnya, di saat meradang dinding nya bisa aja bocor sehingga kotoran di dalamnya keluar.

” Di dunia kedokteran appendix ini jika meradang dia akan ditutupi selaput perut (peritenuem) tubuh kita itu mempunyai mekanisme pertahanan diri sendiri menutupi sesuatu yang meradang, sehingga ia tidak bocor,” katanya.

Menurut dr Marta, pasien pada saat datang ke RSMH sudah lewat masa akut awalnya yakni sudah 3 hari, kemungkinan sudah ada penutupnya.

” Pada saat pemeriksaan fisik ada devanuslir, yakni ada peradangan dinding perut tapi keras perut nya tapi masih terelokalisir di daerah perut kanan bawah,” katanya.

Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lagi ternyata pasien waktu dilakukan swab ternyata pasien mengalami positif dan dilakukanlah isolasi terhadap pasien.

“Jadi rencana awalnya ini adik ini akan dilakukan tindakan Laparaskopi atau operasi dengan luka kecil, tapi karena pasien covid itu tidak bisa dilakukan jadi dilakukanlah operasi usus buntu seperti biasa”ujarnya.

Ditambahkannya pada saat dilaksakan operasi pertama ini ditemukan bahwa sudah ada ditemukan kebocoran kecil yang menyebabkan dinding perut radang dan dilakukan pembersihan terlebih dahulu.

Lalu selama perawatan antibiotik juga sudah diberikan sesuai dengan jenis kuman yang ditemukan pada nanah tersebut.

Beberapa hari kemudian pasca operasi pertama ini luka operasi sudah bagus dan pada tanggal 06 Februari itu luka nya bernanah dan pihak rumah sakit sudah memberitahukan kepada keluarga kalau hal itu alami dan proses dari penyakit itu sendiri.

“Operasi kedua itu dilakukan untuk membersihkan luka dari nanah dan perutnya tidak dibuka lagi. Jadi berita bahwa operasi kedua itu karena bocornya usus itu tidak benar. Yang ada adalah kebocoran pada apendiknya dan itu sudah ditemukan di operasi pertama, dan itu bocor karena penyakit itu sendiri,” tegasnya.

Ditambahkannya bahwa alat kelamin itu bengkak itu karena pembengkakan dari lemak di bawahnya lemak dibawah kulit.

“Jadi pada saat operasi kedua itu dibersihkan dulu dimana disitu ada selaput keras yang menutup otot. Yang mana di situ ada perenggangan sehingga untuk menyatukannya di longgarin dulu kulitnya agar parsial itu bisa menyatu, dan tentunya disini akan keluar darah dan dia mengarah ke tempat rendah yakni di kemaluan. Itu akan sembuh biasanya satu atau dua minggu,” tutupnya. ( Ocha )