JAKARTA,KABARDAERAH.COM-Calon Anggota DPR RI dari Partai Kebangkita Nusantara (PKN), Theodora Amfotis,S.H., berharap keterwakilan perempuan di Parlemen dapat pada pemilu 2024 dapat memenuhi kuato 30 % sebagaimana ketentuan ndang-Undang Pemilu 2024 atau sebelumnya.
Dora,demikian perempuan kelahiran Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur 18 Agustus 1979 itu, bahwa peningkatan keterwakilan perempuan di Parlemen semakin meningkat. Adapun, peningkatan keterwakilan perempuan di DPR harus disertai dengan pengawalan dan perjuangan yang berpespektif gender yang berkelanjutan di dalam proses politik ke depannya.
Mantan Caleg DPRD Kabupaten TTU tahun 2019 dari Partai Demokrat itu menyebut, pileg 2019 telah menghasilan sebanyak 120 orang wakil rakyat dari kalangan perempuan.
Adapun, jumlah tersebut porsinya baru mencapai 20,87% dari total anggota DPR RI dari hasil pemilihan umum (Pemilu) legislatif 2019. Sisanya, terdapat 455 orang anggota DPR berjenis kelamin laki-laki.
Mengutip data BPS, baha jumlah anggota legislatif perempuan hanya 31 orang (6,74%) pada Pemilu 1971. Selanjutnya, jumlah tersebut meningkat menjadi 62 orang (12,4%) pada Pemilu 1992.
Pada Pemilu 197 jumlah anggota DPR RI perempuan berkurang menjadi hanya 58 orang (11,6%) pada Pemilu 1997. Anggota DPR RI kembali berkurang menjadi hanya 44 orang (8,8%) pada Pemilu 1999. Adapun, Anggota DPR RI perempuan kembali meningkat menjadi 65 orang pada Pemilu 2004. Jumlah tersebut bahkan kembali bertambah menjadi 100 (17,86%) pada Pemilu 2009.
Dan, pada pemilu periode 2019-2024 per Januari 2021 hanya terdapat 123 jumlah perempuan di DPR RI atau sekitar 21,39 Persen. Dengan demikian masih tergolong di bawah target. Padahal begitu banyak perempuan Indonesia yang berkualitas.
Dora yang mengawali karier sebagai Asisten Rumah Tangga (ART), kelahiran Desa Oekopa, Kecamatan Biboki Tan Pah, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU),Provinsi Kepulauan Nusa Tenggara Timur (NTT) 18 Agustus 1979 dan kini berprofesi sebagai advokat di RABS Law Firm Jakarta itu sangat berharap perempuan mengambil bagian sebagai politik praktis sehingga kelak dapat merumuskan kebijakan yang berpihak kepada perempuan juga rakyat kecil.
Bagi suami dari Dodi dan ibu dari 4 orang anak itu menilai bahwa sebenarnya terdapat beberapa keunggulan dengan adanya perempuan di Parlemen.
“Salah satunya adalah kecenderungan para perempuan untuk memperjuangkan hak-hak perempuan, hingga merumuskan kebijakan yang sifatnya long term yang langsung berdampak pada para generasi penerus bangsa,” ujar Dora yang mengawali aktivitas politiknya dari Partai Demokrat itu.
Buah cinta dari Theresia Nese dan Alexander Amfotis ini mengaku kepincut akan dunia politik setelah menjadi aktivis kemanusiaan antara lain membantu anak-anak jalanan yang putus sekolah karena ekonomi keluarga di kawasan Jakarta Utara.
Anak pertama dari 5 bersaudara yakni Theodora Amfotis,Dominggus Amfotis,Stefanus Neno,Theodota Amfotis,dan Maria Gaudensiana Amfotis itu mengaku bahwa setiap mereka yang terpanggil menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu punya tugas yang mulia. Politik sejatinya memperjuangkan kesejahteraan banyak orang.
“Politik itu indah, politik itu asik, dan politik itu mulia. Mengapa demikian,karena memang pekerjaan seorang politisi itu memperjuangkan kepentingan banyak orang. Jadi, berbahagialah bagi mereka yang terpanggil dan menjalankan profesi sebagai seorang politisi,” kisah Dora, politisi perempuan dari Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang akan maju dari daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta III meliputi Jakarta Utara,Jakarta Barat,dan Kabupaten Kepulauan Seribu pada Pemilu 2024 mendatang nanti. **
Dommy Lewuk.