JANGAN CURANG, Balasan Perbuatan Akan Menimpa Pelaku Dan Yang Membiarkan Perbuatan Tersebut Terjadi

KabarDaerah.com – Menurut keyakinan sebagian orang orang Melayu di Ranah Minang  meyakini secara turun temurun, bila telah terjadi kejahatan telah merajalela, hukum tidak lagi ditegakkan sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam undang duo puluah, banyak masyarakat tidak menepati apa yang telah dimupakati dan diikrarkan, berarti sumpah sati telah dilanggar, sanksinya adalah azab yang datang dari langit berupa bencana bagi kehidupan mausia.

Sanksi tersebut dimakan biso kawi adalah suatu keadaan yang ditandai dengan munculnya bencana alam yang luar biasa dan silih berganti, seprti gempa bumi, letusan gunung, banjir bandang, tsunami, kebakaran, hali lintar, angin puting beliung, badai dahsyat dal lain lain. seperti harimau maruh, buayo maruh memakan manusia dan ternak, gajah marah, datang hama babi menghabiskan padi sawah ladang, datang hama tikus, belalang, pianggang, penyakit mewabah, cacar, ta’un, layou yang mematikan penduduk.

Sehingga hampir tidak ada rakyat yang tidak terkena bala laknat cukho celako dan akan terkanena bencana sebagai kutukan dari langit. Mencari tidak mendapat emas, padi ditanam lalang yang tumbuh, kunyi ditanam putih isi, mala petaka datang silih berganti, kelaut cematik lepas, ke darat durian busuk, itulah yang dimaksud dimakan biso kawi.

Artinya bahwa biso kawi adalah balasan perbuatan yang datang dari langit berupa bencana bagi kehidupan mausia, menurut ajaran Islam bila suatu negeri jika kejahatan atau perbuatan maksiat telah merajalela, maka hukum Alam pasti akan datang menimpa negeri tersebut.

“Sumpah seorang Datuak di Ranah Minang sangat berat sebagai suatu yang dapat diambil sebagai contoh. Hal itu merupakan wujud tanggung jawab yang dibebankan ke pundak pangulu, baik terhadap kemenakan maupun kampung halamannya,”ujarnya.

Sumpah seorang datuak dalam satu kaum atau suku berlandaskan kepada Al Quran 30 Juz atau yang dalam bahasa adatnya dinamakan dengan Patiang Balau, bila melanggar sumpahnya maka akan dikutuk Al Quran “Ka ateh indak ba pucuak, ka bawah indak baurek, ditangah-tangah digiriak kumbang ” ,ucapnya.

Sebagai balasan dari dosa-dosa atau perbuatan manusia. Azab yang merupakan peringatan dari Tuhan Allah bisa berupa musibah. Jadi biso kawi adalah suatu azab atau peringatan yang datang dari Alam yang dirusak terutama perbuatan maksiat yang banyak terjadi.

Artinya bila firman Allah dalam al-Qur’an tidak dilaksanakan manusia, Alam akan murka, akan terjadi berbagai bencana alam melalui alam seperti angin, air, api, tanah.

Biso kawi terkait dengan perbuatan manusia di dunia ini. ketika manusia tidak lagi mengindahkan peringatan yang ada dalam Kitab Alquran, niscaya hukum alam yang diterima manusia.

Sekita 2 bulan ini, biso kawi telah kembali digantungkan ditiang tua“tunggaktuo” rumah gadang. maka sangat merugilah orang orang yang tidak percaya dengan ahal yang demikian.

Keadaan hari ini.

Negeri Melayu Ranah Minang dapat dikatakan tidak lagi berdaulat, hukum tuhan tidak ditegakkan, kekuasaan berada ditangan orang orang yang mementingkan pribadi dan materi. Sebab itu berhati hatilah dimana, sebagai orang Melayu di Ranah Minang, kita sudah dan kembali akan dikuasai oleh orang orang serakah. hari ini semua itu sedang berlangsung.

Tuhan telah menetapkan melalui alam segala sesuatunya, telah ditulis dalam kitap Lauhqmahfus, namun manusia selalu mengingkari yang hak dari Tuhan mereka.

Tuhan menciptakan manusia sebagai khalifah dimuka bumi, tentunya dengan berbagai kelebihan yang dititip kepada mereka yang terpilih. sngat disayangkan banyak manusia yang tidak mengetahui.

Kita aka menghadapi pemilihan presiden, seharusnya presiden bukan penguasa, presiden adalah petugas yang melakukan mengurus negeri ini. katakanlah benar apa yang dilakukan, seharusnya khalifah yang dipilih Tuhan tidak dinafikan.

Bagaimana tidak, khalifah adalah yang dititipi oleh Tuhan akan Alam ini, sebenarnmya manusia tersebut adalah proses membersihkan diri dari keadaan berdosa menjadi bersih dari dosa dosa. ketika menusia telah berhasil melakukan tugasnya. manusia tersebut naik tingkat menjadi insan kamil. begitu beikutnya jika pembersihan tersebut dilakuka terus menerus sampai pada tujuannya, manusia tersebut dikatakan insan kamil mukamil.

Siapakah yang bisa mencapai keadaan tersebut. Diakhir zaman ini kita dibelenggu berbahgai kepertingan materi. Hal itulah yang menyebabkan kita keluar jalur, “Sirothal Mustaqim atau jalan yang lurus”.

Jalan ini lah yang dapat mengatrkan kita kembali menghadap kepada Tuhan kita. Mana mungkin bisa kembali jika kita tidak yakin dengan hidup setelah kematian.

Behati hatilah bagi kita yang terlibat dengan pemilihan presiden, jangan berbuat curang, tidak akan semudah sebelumnya, karena semua perbuatan yang kita lakukan akan berbalas. Yang perlu kita perhatikan adalah perbuatan curang dalam pemilihan Presiden tersebut. Dahsyat akibat diterima bagi mereka berbuat zalim.

Kita berada diakhir zamanm, kata sebagian orang menyebutnya zaman Milenial, Bagi orang Melayu, kita sebut akhir zaman.

Jika satu satunya untuk kembali, kitab Al Quran dan sunnah. Firman Allah STW, Dalam surat Al Waqiah ayat 1-14 disebutkan manusia dibagi atas tiga golongan, golongan kiri, golongan kanan dan goongan terdahulu beriman.

Tidak banyak yang paham akan arti ayat tersebut, bahkan kebanyakan dari kita seakan sengaja melalaikan peringatan tersebut. diakhir zaman ini yang kita kejar adalah kendaraan untuk kembali pulang ke negeri asal kita.

Innalillah, wa Innailaihi Rajiuun, dari Allah kita berasal kepadanya kita seharusnya dikembalikan. Makna dari ayat tersebut telah digambarkan oleh Nabi kita Muhammad (Rasullullah) bahwa belaiu sangat merindukan saudaranya, kata sahabat beliau saat itu bukan kami sahabat Mu ya Rasullullah.

Bukan, yang aku Rindukan Saudaraku, siapa itu saudara Rasulullah tersebut.?

Dikatakan oleh Rasullah Muhammad sendiri, bahwa saudara Nya adalah orang hidup jauh dari masa kehidupan Rasullulah sendiri, tapi Dia sangat meyakini dan mencintai segala yang dititipkan Tuhan kepada beliau.

Semoga kita menjadi Saudaranya Rasullulah. Amiiin

Bersambung……….