Sekda Soroti Ketimpangan Ekonomi dan Jadi Isu Strategis RKPD Tapin TA 2025

 

KabarDaerah.com – Sekertaris Daerah Pemkab Tapin, DR.H.Sufiansyah.M.Ap menyoroti ketimpangan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tapin yang sudah terjadi beberapa dekade terakhir ini.

Dia mengatakan, sektor pertambangan menguasai 44,5 persen ekonomi tapin. Sementara sektor lain seperti pertanian pertumbuhannya saat ini hanya 14,26 persen dan perdagangan 9,23 persen serta industri pengolahan 4,71 persen.

Sekda menilai,hal tersebut perlu disikapi bersama,mengingat sebagian besar masyarakat tapin bekerja pada sektor pertanian,sedangkan serapan tenaga kerja disektor pertambangan ini hanya sebagian kecilnya saja.

“Ketimpangan ini tentunya sangat riskan terhadap pola pembangunan dan sosial ekonomi dimasa mendatang. Ketika di sektor pertambangan ini masanya usai”, ujar Sufiansyah, beberapa waktu lalu saat pembukaan RKPD 2025.di Hotel Fugo Banjarmasin.Jumat (15/3/2024).

Menyikapi hal itu,Ia mencetuskan agar Pemkab Tapin untuk kembali mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang berfokus pada hilirisasi sektor pertanian, industri pengolahan serta perdagangan.

Disamping itu,Sufiansyah menekankan seluruh OPD, untuk membuat program atau kebijakan pada rencana kerja (Renja) RKPD 2025 nanti, yang berpihak dan dapat mendorong pada peningkatan pertumbuhan sektor – sektor yang jadi target sasaran prioritas tersebut.

“Kolaborasi antar instansi juga penting dilakukan,agar sinergitas antara program satu OPD dengan yang lainnya dapat berkesinambungan.Sehingga prioritas pembangunan yakni kesetaraan ekonomi yang jadi target sasaran, dapat dengan mudah diwujudkan”, ungkapnya.

Ia menambahkan,meski produk domestik regional bruto(PDRB) atau pendapatan perkapita mengalami peningkatan dan angka kemiskinan menurun,akan tetapi hal itu tidak serta merta bisa dijadikan tolak ukur untuk dibanggakan.

“Karena bisa saja secara realistasnya pendapatan masyarakat tapin ini ada yang masih dibawah itu”, tandasnya.

Diketahui,berdasarkan data BPS 2021, rata – rata pendapatan masyarakat tapin perkapita yakni sebesar Rp 47.170.000 pertahun, atau pendapatan perbulannya setara dengan Rp3.930.000.

Angka tersebut menunjukkan PDRB tapin berada di urutan ke 6 diantara Kabupaten dan Kota lainnya di Provinsi Kalimantan Selatan yaitu Balangan Rp 88.875.000,Kotabaru Rp 78.135.000, Tabalong Rp 74. 951.000,Tanah Bumbu Rp 66.056,000, dan Kota Banjarmasin Rp 52.193.000 per kapita per tahun 2021.(Ron).