KabarDaerah.com – Anggota Dewan Pakar Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Bambang Widjojanto, menyebut kecurangan di Pemilu 2024 jauh lebih dahsyat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Kecurangan dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif di berbagai daerah. “Kami hampir sampai pada kesimpulan bahwa kecurangan yang masif, sistematik, dan terstruktur itu benar-benar terjadi,” kata Bambang dalam Update tentang Dinamika Pilpres 2024 di Rumah Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan, Kamis (15/2/2024).
Pertama, kecurangan yang berkaitan dengan angka dalam elektoral. “Ada yang berupa kekhilafan, ada yang berupa kesengajaan. Itu semuanya angka,” ujarnya.
Dimana angkanya melambung tinggi. “Disitu ada angka yang fantastis, saya masih ingat nomor 1 kalau tidak salah cuma dapat 22. Nomor 2 dapat 77, nomor 3 dapat 36. Itu di C1,” ucapnya.
” Tapi yang menarik begitu angka itu dikeluarkan, KPU buru-buru kemudian melakukan revisi. Bisa jadi kecurangan itu tersebar, berserak, dan luar biasa,” katanya.
Kedua, terkait proses manajemen kepemiluan yang dinilai tidak dilakukan secara baik. Saat ini sistem IT milik KPU tidak berfungsi dengan baik.
“Kita mendapatkan hari ini masalah-masalah yang berkaitan dengan sistem IT KPU yang tiba-tiba shutdown dan informasi-informasinya yang sebagiannya tidak bisa diakses,” ucapnya. Dia sempat meminta Bawaslu mengaudit sistem IT milik KPU.
Beberapa kali disurati namun tidak digubris. “Kami meminta dilakukan audit terhadap IT. Ada dua surat sudah dikirimkan ke KPU, dan terakhir ada surat ke Bawaslu untuk meminta KPU menindaklanjuti atau melakukan audit, tapi itu tidak dilakukan,” ujarnya.
Ketiga, terkait lembaga penyelenggaranya yang dinilai tidak independen. Timnas AMIN menemukan sejumlah KPPS atau petugas TPS yang mengarahkan lansia hingga ada yang tidak memberi ruang pada saksi.
“Itu hampir sebagian besar informasinya adalah berkaitan dengan independensi, integritas dari orang yang disebut dengan KPPS. Jadi kecurangannya seperti itu,” tuturnya.
Apa saja jenis kecurangan pemilu dan bagaimana menghentikannya?
Apa yang dimaksud dengan integritas pemilu?
Integritas pemilu adalah ketika seluruh proses pemilu mencerminkan keinginan para pemilih dan cara mereka memilih, kata Riccardo Chelleri, pejabat pemilu Uni Eropa.
Dia mengatakan masyarakat harus bisa mempercayai proses tersebut sehingga mereka mau menggunakan hak pilihnya pada saat pemungutan suara.
“Pemilu harus dilakukan secara transparan untuk memastikan setiap orang mendapatkan informasi yang mereka perlukan,” kata Chelleri, yang bekerja di divisi Demokrasi dan Pengamatan Pemilu di dinas luar negeri Uni Eropa (EEAS).
Apa itu kecurangan pemilu?
Itu adalah upaya untuk mengubah hasil pemilu setelah pemungutan suara. Kecurangan pemilu ini termasuk surat suara yang sudah diisi sebelumnya ke dalam kotak suara, mengubah penghitungan setelah suara diberikan, atau menghancurkan kotak suara untuk membatalkan suara oposisi.
Selama tiga hari pemungutan suara pada pemilu parlemen tahun 2021 di Rusia, terdapat dugaan terjadinya kecurangan pemilu yang meluas, termasuk penjejalan kotak suara dan ancaman terhadap pemantau pemilu.
Video yang beredar secara luas di media sosial menunjukkan sejumlah orang menjejalkan kertas ke kotak suara.
(sumber BBC.com)