Terbaru, Begini Hasil Aksi PMII se Jatim Tuntut Pembebasan

TERBARU53 Dilihat

JATIM, KABARDAERAH.COM- Menuntut pembebasan 3 aktivis tolak revitalisasi alun-alun Gresik yang dinobatkan sebagai tersangka, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dari 21 Cabang Kota/Kabupaten se Jawa Timur gelar aksi di depan gedung Pemerintah Kabupaten Gresik, Selasa (5/12/2017) kemaren.

Secara bergantian, mereka menyampaikan orasi yang mengecam tindakan aparat negara yang telah menjadikan ketiga aktivis pejuang kepentingan rakyat sebagai tersangka.

“Atas insiden pembungkaman perlawanan dan pembungkaman gerakan rakyat ini, Pemkab Gresik lebih mementingkan pembangunan untuk ivestor dari pada rakyatnya. Pemkab Gresik juga telah menghianati kesepakatan dengan seluruh elemen masyarakat, kami, PKL, juga buruh,” teriak aktivis Pengurus Cabang Gresik saat berorasi.

Ribuan aktivis itu kemudian diwakili oleh masing-masing ketua umum pengurus cabang se Jawa Timur bermaksud menemui Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, namun Bupati malah tidak ada di kantor. Mereka akhirnya hanya ditemui oleh Kepala Kesbangpolinmas dan Kepala

Kepala Kesbangpolinmas Pemkab Gresik, Khoirul Anam menerima baik silaturahim dan berdialog dengan perwakilan PMII. Namun, soal hukum yang menjerat 3 aktivis itu ia mengatakan tidak bisa berbuat apa-apa.

“Kami tidak akan ikut campur dan intervensi terkait proses hukumnya, sebab semua itu ranah pihak kepolisian dan kejaksaan,” terang Khoirul Anam.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Gresik justru memberi masukan kepada Pemda Gresik untuk terbuka menerima kritik dan saran. “Tentunya ke depan, pemda ini tidak elergi dengan segala kritikan,” ungkap Khoiruddin saat dialog berlangsung.

Dengan pertemuan seperti ini, lanjutnya semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua atas kejadian itu. “Jadi kayak kejadian kemaren (red. aksi tanggal 5/11), memang sulit dikendalikan. Untuk ke depan monggo, saya kira tidak perlu mengerahkan masa se begitu banyak, cukup perwakilan saja, itu lebih mengena dari apa yang diharapkan PMII termasuk Pemerintah Daerah,” tambah kepala Satpol PP

“Apa pun hasil dari silaturahim kali ini, saya harap ada titik temu yang baik. Sekali lagi saya ucapkan banyak terima kasih dan juga permohonan maaf mungkin saudara-saudara sekalian setelah di Gresik kurang berkenan, dan itu lah memang SOP yang menjadi beban dari pihak kepolisian,” pungkasnya.

Terpisah, Ketua Umum Pengurus Koordinator Cabang PMII Jawa Timur Zaenuddin membenarkan sambutan baik Pemkab Gresik atas inisiatif baik penyelesaian persoalan ini dengan cara berdialog. “Pemkab Gresik mengapresiasi baik atas i’tikad baik silaturahim kami semua,” ungkap Zaenuddin yang baru sempat ditemui Kabardaerah.com, Selasa (5/12/17) malam.

Terkait terjadinya sedikit kericuh di tengah masa aksi, ia menyebut bahwa kejadian itu di luar dari rencana dan komitmen awal.
“Terjadinya kejadian itu murni natural karena menjaga komitmen bersama untuk aksi damai dan solidaritas,” tegasnya.

Menurutnya soal kejadian itu tidak perlu dibesar-besarkan. “Toh hanya sedikit salah paham dan mis komunikasi, sehingga niat baik dari aksi ini bisa tercapai dengan sangat stabil,” Pungkasnya.

Setelah berdialog dengan Pemkab Gresik, mereka juga melakukan mendatangi gedung Kejaksaan Negeri Gresik. Hasilnya, seperti diungkap oleh Ketua Umum PMII Cabang Gresik Muhammad Sibro Muhlisi bahwa kejaksaan berjanji untuk transparan dalam memproses ketiga tersangka. “Tanggal 6 penyerahan berkas serta tanda bukti yang sudah hampir P21. Kami akan terus kawal,” tandas Sibro. (Ais)


#PMII #JATIM #GRESIK #ALUN-ALUN