PKS Unjuk Rasa Kedubes Amerika Serikat

DKI.KABARDAERAH.COM– Telah berlangsung unjuk rasa Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) DKI Jakarta di depan gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jl. Merdeka Selatan Jakarta Pusat, Minggu (10/12/2017).

Peserta aksi yang dikoordinatori oleh Fauzi Alfianto itu membawa masa sekitar 6000 orang.

Dalam aksi tersebut turut hadir, Presiden PKS Mohammad Sohibul Iman, Ketua Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina (KNRP) Suripto, SH, Tokoh Perempuan/Ketua bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga BPKK DPP PKS Wirianingsih, Sekjen DPW PKS DKI Mustafa Kamal, dan Ketua Fraksi PKS DPR Dr. Jazuli Juwaini.

Dalam aksi tersebut, masa menolak penetapan Kota Yerusalem sebagai Ibukota Israel dan pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel-Aviv ke Yerusalem.

Fauzi Alfianto dalam orasinya mengatakan, aksi unjuk rasa dilakukan untuk menolak pernyataan Presiden AS Donald Trump yang sangat kontroversi. Yaitu dengan menetapkan Kota Yerusalem sebagai Ibukota Israel dan pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel-Aviv ke Yerusalem.

“Amerika adalah teroris, pernyataan terhadap Kota Yerusalem sebagai Ibukota Israel akan membangkitkan kemarahan umat Islam dunia,” ungkap Fauzi.

“Anda bersemangat karena Allah, Amerika teroris, Israel Zionis, Zionis hancurkan, Palestina merdeka. Hari ini DPW PKS DKI Jakarta menggelar unjuk rasa terkait pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengklaim dan mengakui Yerusalem sebagai Ibukota Israel. Palestina adalah bumi yang damai maka hari ini mereka harus kita bela,” tegasnya lagi.

Kemudian Mustafa Kamal, Sekjen DPW PKS DKI Jakarta di tempat yang sama melanjutkan orasi. Hari ini PKS kembali hadir di seluruh Indonesia bukan hanya di Jakarta. Mulai dari Surabaya, Semarang, dan Pontianak.

“Dan insya Allah di seluruh kota-kota besar di Republik ini kita semua menyatakan protes keras dan tepat untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Protes keras terhadap pernyataan yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat yang tidak mengindahkan hukum-hukum Internasional, yang tidak mengindahkan perjuangan kemanusiaan. Bahkan tidak mengindahkan aspirasi masyarakat Amerika itu sendiri,” ujar Mustafa dengan semangat.

Menurut Mustafa, apa yang dilakukan Presiden AS sesungguhnya melawan nilai-nilai Amerika itu sendiri. Bangsa Amerika sebagiannya adalah orang-orang yang beragama Islam. Oleh karenanya Donald Trump telah menjatuhkan dan menistakan dirinya sendiri, karena telah melanggar nilai kemanusiaan universal dan nilai-nilai masyarakat Amerika.

“Bangsa Indonesia memberitahukan para Ulama agar berjuang di depan untuk kemerdekaan Palestina, menyebarkan juga adalah dana sumbangan, begitu pula dalam Konferensi Asia-Afrika kita terdepan untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Hari ini PKS adalah yang terdepan dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina,” kata Mustafa.

Salah satu Perwakilan Pemuda PKS dalam orasinya juga mengatakan, kebebasan Palestina adalah amanat dari Konferensi Asia-Afrika, adalah amanat dari Allah.

“Saya mengundang Presiden RI bahwa anda harus bergerak untuk membebaskan Palestina. Anda adalah pemimpin Republik ini, maka pimpinlah bebaskan Palestina,” tegasnya.

Ustadzah Nurhasah di tempat yang sama mengatakan, “Hari ini membuktikan kepada Allah SWT didepan kantor yang telah melakukan perbuatan keji. Bangsa Palestina sebelum keputusan trump, adalah representatif 1,6 miliar muslim diseluruh dunia. Setiap Israel masuk ke Al-Aqsa adalah untuk menganiaya warga Al-Quds,” ungkapnya.

Ada beberapa cara menurut Nurhasah untuk menyelamatkan Palestina. Di antaranya menceritakan penderitaan warga Palestina dan menggalang dana untuk pembangunan Palestina karena tiap hari rumah dan gedung mereka dihancurkan.

Tidak ketinggalan Sohibul Iman, Presiden PKS menambahkan, semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan kekokohan jiwa dan raga kepada saudara-saudara muslim di bumi Palestina.

“Mari kita rapatkan barisan dan berikan dukungan terbaik yang kita miliki untuk mereka. Allahu Akbar! Merdeka!!! Jika kemarin kita sebagai bangsa telah mendeklarasikan, Saya Indonesia, Saya Pancasila! Maka mari kita tegaskan keberpihakan kita kepada Palestina,” tegas Sohibul Iman.

Apa yang dilakukan oleh Trump, menurut Sohibul, dengan mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel adalah bentuk legalisasi dan dukungan penuh atas penjajahan, teror dan agresi yang selama ini dilakukan oleh Israel kepada rakyat Palestina.

Pada pukul Pada pukul 11.25 WIB, aksi selesai dan massa aksi berangsur-angsur membubarkan diri, dengan situasi kondusif.**

(Rosbian/Ais)