Masyarakat Rum Balibunga Desak Minta Direlokasi

DAERAH58 Dilihat

TIDORE.KABARDAERAH.COM – Pulahan Warga RT 05 dan 06 Kelurahan Rum Balibunga Kecamatan Tidore Utara pagi tadi menggelar aksi menuntut agar pihak Perusahan Listrik Tenaga Uap (PLTU) menghentikan Aktifitas Produksi maupun aktifitas pembongkaran batubara karena dinilai mengganggu warga sekitar, Rabu (21/3)

Kordinator Aksi Sudin Kiyau mengatakan warga yang berada di RT 05 dan 06 sudah setahun ini masyarakat sudah mulai merasakan dampak dari aktifitas PLTU, sehingga warga dalam menggunakan Air bersih pun sangat hati – hati karena takut terkena penyakit, selain menggangu kesehatan warga juga meminta agar segera di relokasi untuk bisa aman dari penyakit.

Sementara itu warga telah memberhentikan aktifitas Pembongkar Batu Bara yang baru tiba tersebut tidak bisa dilakukan pembongkaran yang di lakukan oleh pihak PLTU selama tuntutan warga belum terpenuhi, bahkan warga mengancam memberikan waktu selama tiga hari untuk kepastian nasibnya, Jika tidak maka tidak ada aktifitas pembongkaran selamanya.

” Ini bukan kali pertama kami menyampaikan ke pihak PLTU namun sudah berulang kali bahkan pimpinan PLTU sendiri pada saat pertemuan dengan Warga dan pihak pemerintah menyampaikan akan berkordinasi dengan pihak PLN namun hingga saat ini belum ada kejelasan dari Pihak PLTU mau pun Pimpinan PLN itu sendiri” tuturnya.

Sementara Aksi warga tersebut di terima langsung oleh pihak PLTU yakni Supervisor sumberdaya manusia (SDM) Riski Trilistirta beserta beberapa karyawan PLTU dalam pertemuan tersebut ia mengatakan tuntun warga tersebut  akan dipenuhi namun perusahaan berkordinasi dengan Pihak General meneger PLN agar menyampaikan masalah tersebut

“Tuntutan relokasi karena kami ini bagian dari PLN dan hari ini pun juga kami akan melakukan koordinasi dengan PLN Sektor dengan tuntutan warga, selain itu disini kami hanya OM nya saja kebijakan di sini hanya tergantung pihak PLN” ungkapnya.

Namun ia berjanji Aktifitas pembongkaran hentikan sementara untuk belum ada aktifitas sampai ada pertemuan ulang dengan warga. **

(Harianto)