Terungkap!!! Polisi tembak Mati Adik Ipar, Inilah Motifnya

KRIMINAL41 Dilihat

DKI.KABARDAERAH.COM – Kompol fahrizal menyita perhatian publik. Namanya menjadi viral dalam beberapa hari ini.Bukan karena prestasinya di kepolisian, ia menjadi tenar karena aksi keji terhadap adik iparnya.

Setelah melakukan perbuatan sadis tersebut, Kompol Fahrizal menyerahkan diri kepada pihak kepolisian.Aksinya ini dilakukan pada 4 April 2018.

Jumingan, adik iparnya menerima enam luka tembakan. Kejadian ini ketika Kompol Fahrizal pulang ke kampung halamannya. Bahkan setelah membunuh adik iparnya, Kompol Fahrizal tidak merasa menyesal.

Pihak kepolisian menduga Kompol Fahrizal memiliki dendam pribadi terhadap adik iparnya tersebut.Ia dikabarkan tidak terima atas perilaku Jumingan yang menelantarkan adiknya, Heny.

Kabarnya Jumingan tidak memiliki pekerjaan sehingga tidak dapat menafkahi istrinya. Jumingan ditembak mati di rumahnya di kota Medan.

Melansir dari Kompas.com, Wakil Kepala Kepolisian Resor Lombok tengah, NTB ini diduga sengaja membawa senjata api ketika berkunjung ke kampung halamannya. Apabila dugaan ini benar maka Kompol Fahrizal bisa dikenakan pasal pembunuhan berencan dan terancam hukuman mati.

Kompol Fahrizal bisa terjerat Pasal 340 jo Pasal 338 KUHPidana, tentang pembunuhan berencana yang dapat diancam dengan hukuman 20 tahun penjara dan maksimal hukuman mati.

Kepala divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan anggota Polri yang memenuhi syarat memang dilenhkapi senjati api.

Senjata api ini untuk keperluan bertugas dan melindungi diri.Penggunaan senjata api tersebut tidak bisa sembarangan. Saat ini, Kompol Fahrizal sudah ditahan dan sedang dimintai keterangan oleh Divisi Profesi Pengamanan.

Kompol Fahrizal, diketahui, sedang tidak bertugas ketika pulang ke Medan. “Kalau cuti ke mana-mana bawa senjata, enggak boleh,” kata Setyo.

Motif penembakan yang dilakukan Kompol Fahrizal masih belum diketahui. Saat ini pihak kepolisian masih mendalami hal tersebut.
Peristiwa penembakan ini berawal ketika Kompol Fahrizal tengah memijat sang ibu.

Kemudian terjadi percekcokan, Kompol Fahrizal menodongkan senjata api ke arah ibunya. Apa yang diributkan anatara ibu dan anak ini belum diketahui.Jumingan kemudian datang menghampiri dan mencoba menghalangi Kompol Fahrizal.

Kompol Fahrizal menarik pelatuk senjata api. Peluru menembuh kepala dan kemaluan Jumingan. Tiga peluru bersarang di kepala dan sisanya pada kemaluan Jumingan.

Pihak keluarga mengaku selami ini kondisi keluarga mereka baik-baik saja. Paman Kompol Fahrizal mengaku, tidak ada percecokan di antara keluarga.

Sebelum berangkat ke Medan, Kompol Fahrizal menuliskan status tengah pulang ke kampung halaman bersama sang istri. Ia juga mengunggah beberapa foto saat di bandara.
Kejadian pembunuhan yang dilakukan Kompol Fahrizal sangat disayangkan.

Sebab, ia merupakan polisi yang memiliki karir cemerlang. Ia lulus dari Akademi Kepolisian pada 2003. Kemudian ia mengisi sejumlah jabatan strategis. Pada Desember 2017, ia dipindahtugaskan ke Lombok. Sebelumnya ia menjabat sebagai Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Wakasat Reskrim Polrestabes Medan. ***

(Resty/tribun)