Video Rekaman Jokowi Marah Diunggah, Rocky Gerung Sebut Tempurung Kosong

BERITA UTAMA635 Dilihat

Pengamat politik, Rocky Gerung menyindir video Presiden Joko Widodo marah saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Kamis (18/6/2020).

Video rekaman saat Jokowi marah itu sendiri baru diunggah akun Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6/2020).

Jokowi marah kepada para menteri dan pimpinan lembaga negara lantaran tidak maksimal bekerja di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Suara Jokowi berulang kali meninggi dan menyebut bakal mengambil langkah yang luar biasa keras.

“Marah tapi pakai teks. Memang tempurung kosong,” tulis Rocky di akun Twitter pribadinya @rockygerung_rg , Senin (29/6/2020).

Tak hanya Rocky, politisi Demokrat Syahrial Nasution juga ikut berkomentar atas video Presiden Jokowi marah-marah.

Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat ini menyindir pihak istana yang baru merilis video tersebut 10 hari setelah rapat paripurna.

“Biro Pers Kepresidenan mempelajari rekaman dan menyebarkan stlh konsultasi sm presiden? Yg realistis lah. Jgn dikira semua pembaca gak paham mekanisme di istana. Sok muter2. Ngaku aja, kalian baru saja diperintahkan utk upload video tsb!,” katanya di akun Twitternya.

Seperti diberikan sebelumnya, Jokowi mengatakan bahwa 3 bulan ke belakang hingga saat ini adalah masa krisis akibat pandemi corona. Namun, dia melihat masih ada anggota kabinet bekerja biasa-biasa saja.

“Kita juga mestinya semua yang hadir di sini sebagai pimpinan, sebagai penanggung jawab, kita yang berada di sini bertanggung jawab pada 260 juta rakyat Indonesia. Tolong digarisbawahi dan perasaan itu tolong sama. Ada sense of crisis yang sama. Hati-hati,” kata Jokowi dengan nada tinggi meski baru mulai bicara.

Jokowi melihat masih ada anggota kabinet yang tidak khawatir sehingga bekerja biasa-biasa saja. Tidak ada tindakan luar biasa untuk mengantisipasi krisis.

“Jangan biasa-biasa saja. Jangan linear. Jangan menganggap ini normal. Bahaya sekali,” kata Jokowi dengan nada tinggi.

“Saya melihat masih banyak kita yang menganggap ini normal. Saya lihat masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ. Ini apa enggak punya perasaan,” tambahnya.

Jokowi menegaskan bahwa kondisi saat ini diperlukan tindakan luar biasa atau extraordinary. Jangan sampai terhambat hanya oleh peraturan. Jokowi seolah tidak mau mendengar alasan semacam itu.

Dia mengaku tidak keberatan untuk kembali mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) mau pun perpres agar upaya-upaya penanggulangan krisis akibat pandemi corona bisa optimal.

Begitu pun para menteri. Dia meminta agar anggota kabinet tidak sungkan untuk mengeluarkan peraturan menteri untuk memudahkan pengambilan kebijakan yang sifatnya luar biasa.

“Saya harus ngomong apa adanya. Enggak ada progress. Signifikan enggak ada. Kalau minta perppu, saya buatin lagi perppu asalkan untuk rakyat untuk negara saya pertaruhkan reputasi politik saya,” kata Jokowi.

Dia lalu menyinggung Kementerian Kesehatan yang baru saja mencairkan 1,53 persen anggaran. Padahal, anggaran yang diberikan sebesar Rp75 triliun. Dia menyayangkan hal itu dan meminta agar lekas digunakan.

Jokowi juga mengingatkan soal stimulus ekonomi. Dia meminta agar bantuan-bantuan segera diberikan kepada sektor mikro, kecil, menengah hingga industri padat karya agar tidak terjadi krisis yang lebih besar. **

  1. (An)­