Islam Radikal …? Mari kita simak melalui data dan berita

BERITA UTAMA15 Dilihat

KabarDaerah.com– Istilah radikalisme diproduksi oleh Barat, namun gejala dan perilaku kekerasan itu dapat ditemukan dalam tradisi dan sejarah umat Islam.

Menurut Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Data, dan Informasi Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI Mastuki Hs, istilah radikal berasal dari kata raddict yang berarti mendalam atau mengakar.

Fenomena radikalisme dalam Islam sebenarnya produk atau ciptaan Barat sebagai perpanjangan tangan Yahudi (Negara Kapitalis), tujuan utama adalah meghancurkan Islam terutama di Timur Tengah.

Sebagai hasil adu domba yang berujung reaksi dan resistensi terhadap negara Barat dalam melebarkan kolonialisme dan imperialime ke dunia Islam, Barat berusaha menguasai negeri dan kehidupan negara yang akan diekspansi, untuk itu negara mayoritas Islam dipecah, diadu, sengaja dilakukan agar kekuatannya berkurang.

Namun bagi seorang Moeslim yang penting adalah berjuang, masalah hasil bukan tujuan, tugas kita hanya berusaha semaksimal mungkin, dengan demikian terjadilah pembelaan atas hak-hak kebiri.

Islam di tuduh Teroris ? Bantah dengan kenyataan, bikin mereka bungkam

Ulama muda Jerman, Pierre Vogel, Punya cara bagaimana membantah tuduhan terhadap Muslim sebagai Terroris. Ulama mu’alaf yang bersyahadat tahun 2001 itu, dengan cara tercepat dan terbaik yang amat mengena bantahan dan menangkal dakwaan Muslim dengan terorisme.

Dalam sebuah ceramahnya, ia menyampaikan bagaimana cara ia menyangkal tuduhan itu :

  1. Siapakah yang menyulut perang dunia pertama?
  2. Siapakah yang menyulut perang dunia kedua?
  3. Siapakan yang selalu menjajah sebuah negara damai, aman, tenteram hanya untuk kepentingan ekspansi ?
  4. Siapa yang selalu menyiarkan sebuah ajaran agama dengan cara menjajahnya terlebih dahulu?
  5. Siapakah yang menjatuhkan bom atom atas Hiroshima dengan keji, tidak berperikemanusiaan, dan mengorbankan jutaan rakyat sipil?
  6. Siapakah yang membantai 20 juta suku Aborigin di Australia?
  7. Siapakah yang membantai lebih dari 100 juta suku indian merah di Benua Utara Amerika?
  8. Siapakah yang membantai lebih dari lebih dari 50 juta Indian merah di benua Selatan Amerika?
  9. Siapakah yang menjadikan lebih dari 150 juta manusia dari Afrika sebagai budak (apartheid), Diantaranya 77 % dari mereka mati di perjalanan dan dikubur di lautan Atlantik?
  10. Siapa yang selalu tertarik untuk menguasai serta “merampas” minyak suatu negara baik dengan cara mengadu domba negara tersebut, mendanai oposisinya, menyebar fitnah ,bom, membuat negara tersebut tak kunjung ada kedamaian?
  11. Siapa renternir dunia (IMF) yang justru membuat negara pasiennya jadi tambah sengsara dengan system busuk dan kejinya?
  12. Siapa pelaku adu domba, pembuat skenario besar yang membuat suatu negara, agama, kelompok, ras dll menjadi berperang satu sama lain?
  13. Siapa pelaku dan pendukung penjajahan, perampasan lahan masyarakat, pembantaian warga Palestina dari tahun 1948 hingga sekarang?
  14. Siapa pelaku dan pendukung krisis dibeberapa negara dengan cara membuat nilai dollar (dengan cara licik) menjadi tinggi hingga negara tersebut tidak sanggup membayar utang dollar Dan harus menjual berbagai asetnya?
  15. Siapa pelaku yang selalu menghina dan melecehkan sebuah ajaran agama baik dengan menghina tokoh agamanya atau membakar kitabnya?
  16. Mereka bukan negara Islam maupun orang Islam? Bukalah mata Anda, siapa sesungguhnya yang jahat!

Mari kita coba jawab beberapa pertanyaan diatas:

  1. Perang Dunia Pertama 17 juta tewas, disebabkan oleh non-Muslim
  2. Perang Dunia Kedua 50-55 juta tewas, disebabkan oleh non-Muslim
  3. Nagasaki bom atom 200 ribu tewas, disebabkan oleh non-Muslim
  4. Perang di Vietnam lebih dari 5 juta orang tewas, disebabkan oleh non-Muslim
  5. Perang di Bosnia / Kosovo lebih dari 500 ribu tewas, disebabkan oleh non-Muslim
  6. Perang di Irak (sejauh ini) 1,2 juta tewas, dan disebabkan non-Muslim
  7. Afghanistan, Burma juga disebabkan oleh non-Muslim

Apakah anda masih berpikir bahwa, apakah Islam Teroris ?

Silahkan Jawab.. ?, Seharusnya kita berfikir, kenapa islam difitnah, berarti ada sesuatu yang tersimpan di dalamnya, kalian bisa menciptakan produk terbaik untuk dunia ini apakah kalian tidak bisa memaksimalkan akal kalian untuk mencari kebenaran tersebut !

Soal Isu Islam Radikal, Cak Nun: yang Radikal Itu Pemerintah

Ungkapan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun dalam ceramahnya mengenai paham Islam radikal di Indonesia kembali ramai diperbincangkan. Dalam ceramah tersebut, Cak Nun mengatakan, ada pihak atau kelompok tertentu yang hendak membangun narasi seakan-akan Islam mengerikan, padahal tidak.

Dikutip dari video berjudul “Cak Nun Marah ketika Islam Disebut Radikal” di saluran Youtube Masyarakat Maiyah, dia menilai, tidak ada tanda yang membuktikan bahwa Islam itu radikal. Sejauh ini, kata dia, Islam acap menghadirkan kebaikan, keadilan, serta rasa syukur bagi para penganutnya.

“Islam yang mengajarkan rasa syukur dan rasa syukur itu tidak ada di luar Islam. Dunia ini seharusnya bertengkar terus, tapi karena orang Islam pintar bersyukur, maka dunia menjadi aman. Indonesia sangat butuh Islam kalau ingin aman, karena orang Islam sangat pandai bersyukur,” ujar Cak Nun, dikutip dari Hops.id–jaringan Suara.com, Rabu (23/12/2020).

Cak Nun mengingatkan, jangan pernah sekali pun menjelek-jelekkan Islam dengan menyebutnya sebagai agama radikal. Bahkan, seandainya hal itu terus dimainkan, Cak Nun tak segan mengadukannya pada Sang Pemilik Agama.

“Jadi, jangan selalu menjelek-jelekkan Islam. Lama-lama saya hilang kesabaran, ini saya masih sabar sampai sekarang. Kalau kamu selalu menjelek-jelekkan Islam, nanti saya laporkan pada yang punya (Tuhan). Bila tak ada Islam, (orang-orang) pasti berantem terus,” tegasnya.

Menurut Cak Nun, istilah ‘radikal’ yang acap dialamatkan kelompok tertentu pada Islam, sebenarnya bermula dari politik kanan di Amerika Serikat dan China. Sebab, mereka takut Islam kembali berjaya dan menguasai dunia.

Parahnya, kini narasi tersebut juga dimainkan di dalam negeri, di mana mayoritas penduduknya bahkan beragama Islam. Cak Nun meminta, polisi dan pemerintah sebaiknya tak ikut memainkan narasi tersebut. Sebab, kalau pun ada radikalisme di Indonesia, maka pelakunya bukan Islam, melainkan pemerintah itu sendiri.

“Jadi tolong Pak Polisi, pemerintah, jangan ikut menjelek-jelekkan Islam, sebelum nantinya saya marah. Sebab, ada saatnya saya tidak diam seperti sekarang.”

“Tidak ada di sini, Pak, tidak ada, tidak ada (Islam radikal)! Yang radikal itu pemerintah, memaksakan pendapatnya terus! Bila saya teruskan, saya mau berdebat nasional tentang ini,” ujarnya.

Tokoh Budayawan, Muhammad Ainun Najib atau sering disapa Cak Nun, meminta pemerintah dan pihak kepolisian agar tidak menjelek-jelekan Islam.

Permintaan tersebut, Cak Nun sampaikan dalam video YouTube pada akun Masyarakat Maiyah. Cak Nun, mengatakan Islam yang mengajarkan rasa syukur, diluar dari Islam tidak ada rasa syukur itu.

Menurut Cak Nun, apalagi sampai mencurigai adanya islam radikal, padahal tidak ada radikal, tapi dibilangnya radikal, kata dia, sejatinya dunia akan menjadi aman karena rasa syukur umat islam.

Tidak ada manusia yang adil, jika tidak berkiblat kepada hukum Tuhan, jika selalu mengikuti hati, musuh terbesar manusia yakni hawa nafsu yang bersarang dihati manusia akan selalu menyesatkan manusia dari jalan yang benar. (Red)

Sumber: www.hops.id