Minyak Tanah Langka, Wakil Ketua DPRD Sikka, Karmianto Desak Pemda dan Aparat Segera Lakukan Operasi Penimbunan

BERITA UTAMA918 Dilihat

JAKARTA, (KABARDAERAH.COM) Wakil Ketua DPRD Sikka, Yoseph Karmianto Eri, S.Fil mendesak Pemerintah (Pemda) Kabupaten Sikka dan aparat keamanan untuk melakukan operasi pasar terhadap kelangkaan Minyak Tanah di Maumere.

“Kelangkaan bahan bakar minyak tanah di Sikka sudah hampir dua minggu terakhir ini masyarakat kesulitan mendapatkanya. Karena itu, saya minta Pemda,Polri tindak tegas jika ada terjadi penimbunan terhadap minyak tanah sebagai kebutuhan pokok masyarakat di Sikka,” kata Wakil Ketua DPRD Sikka dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Yoseph Karmianto Eri kepada kabardaerah.com, Senin (12/9/2022).

Ketika disinggung soal kemungkinan ada oknum yang sengaja melakukan penimbunan, Manto,demikian sapaan Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut belum mendapat kepastian akan adanya dugaan tersebut.

“Saya belum tahu, apakah demikian,namun dugaan saya ada penimbunan. Karena sudah hampir dua pekan terakhir ini masyarakat kesulitan mendapatkan atau membeli minyak tanah,” ujarnya.

Sementara itu, Yohanes, salah satu warga di kota Maumere saat dikonfirmasi kabardaerah.com, membenarkan bahwa masyarakat beberapa hari terakhir kesulitan mendapatkan kebutuhan bahan bakar Minyak Tanah.

“Iya.Beberapa hari terakhir ini memang masyarakat mengeluh karena mau beli minyak tanah tapi tidak dapat,katanya habis,” ujarnya Senin (12/9/2022).

Drum Minyak Tanah Kosong (Foto: Irma)

Senada, disampaikan Enton, warga di Kecamatan Talibura,Kabupaten Sikka. Ia mendengar keluhan warga akan kesulitan bahan bakar minyak tanah semenjak terjadi kenaikan harga jual BBM pasca pemerintah menetapkan tarif kenaikan BBM.

“Kasian kami rakyat kecil,pak. Apalagi di daerah terpencil di kampung-kampung yang jauh dari kota. Jauh-jauh berjalan kaki ke tempat penjualan, pihak kios atau warung yang biasa menjual bahan bakar minyak tanah pun tidak ada.

Rosa, salah satu warga di Kota Maumere pun mendengar keluhan warga bahwa mereka sulit mendapatkan minyak tanah untuk kebutuhan penerangan.

“Saat ini kata dia, harga bahan bakar minyak tanah kisaran Rp 4.500-Rp 6000 /liter. Itu kalau literan,tapi kalau eceran pastinya lebih mahal. Apalagi warga yang tinggal di pedesaan yang masih menggunakan bahan bakar minyak tanah,”kata dia.

Dampak Kenaikan tarif BBM

Enton mengatakan, pasca pemerintah secara resmi mengumumkan kenaikan BBM per awal September 2022, terjadi lonjakan harga BBM di Maumere.

“Utuk di Pom Bensin saya tidak tau, tapi eceran di botol-botol Aqua ukuran 1 liter dan atau botol-botol cocacola yang besar di pinggir-pinggir jalan sebelumnya dijual dengan harga Rp yang sebelumnya Rp 13.000 sekarang menjadi Rp 20.000. Ini kebetulan saya baru habis beli bensin,jadi informasi ini benar,” tutur Enton.

Penyelundupan 2.250 Liter Minyak Tanah Subsidi dari Maumere Digagalkan di Bima (Kompas.com)

Penyelundupan 2.250 Liter Minyak Tanah Subsidi dari Maumere Digagalkan di Bima

Dugaan kemungkinan terjadi penimbunan bahan bakar minyak tanah di kota Maumere,Kabupaten Sikka yang disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Fraksi PKB Sikka bisa jadi ada.

Pasalnya, pada Kamis (11/8/2022) lalu Tim Puma Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Bima Kota menggagalkan penyelundupan 2.250 liter minyak tanah subsidi di Pelabuhan Bima, Nusa Tenggara Barat sekitar pukul 20.00 Wita (Kompas.com Kamis (11/8/2022).

Sebelumnya diberitakan Kompas.com, minyak tanah subsidi tersebut dibawa menggunakan kapal KM Meliku Nusa dari wilayah Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Ribuan liter minyak subsidi ini kami amankan dari KM Meliku Nusa yang tengah sandar di Pelabuhan Bima,” kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Bima Kota Iptu Jufri saat dikonfirmasi, Jumat (12/8/2022) dikutip kabardaerah.com dari Kompas.com.

Empat orang dari kapten kapal hingga abk ditangkap polres Bima Kota dugaan Penyelundupan 2250 liter Minyak Tanah bersubsidi (Foto: Dok/Istimewa)

Dalam pemberitaan tersebut, Jufrin menjelaskan bahwa, penyelundupan ini terungkap setelah tim mendapat laporan dari masyarakat, terkait adanya kapal yang memuat ribuan liter minyak subsidi. Bahan Bakar Minyak Tanah tersebut rencananya (akan) diturunkan secara bertahap dan dibawa menggunakan sepeda motor untuk mengelabui petugas.

“Tidak berselang lama tim mendapati pengendara sepeda motor yang membawa sebuah dus berisikan minyak tanah itu,” ujar Jufrin.

Ternyata, setelah dicek dan memastikan, bahwa barang itu adalah minyak subsidi. Saat itu juga tim langsung melakukan pengembangan dengan menggeledah KM Meliku Nusa. Di atas KM Meliku Nusa ditemukan 2.250 liter minyak tanah subsidi yang sudah dikemas menggunakan botol air mineral dan jeriken.

Selain menyita barang bukti minyak ,anggota juga mengamankan satu orang kapten kapal atas nama M. Hendra Afrul (34) dan dua orang ABK. Mereka akan dimintai keterangan untuk proses lebih lanjut di Polres Bima Kota, Nusa Tenggara Barat (NTB). ** Dese Dominikus Lewuk.