Jangan Bermain Api, PJU Polda Sumbar Harus Menjaga Nama Baik Kapolda

Sumbar.KabarDaerah.com-Kapolda Sumatera Barat, Irjen Teddy Minahasa melalui Profil Irjen Teddy Minahasa, Polisi Terkaya di Indonesia Versi LHKPN, Melihat profil Teddy Minahasa. sangat terbuka peluang Teddy berpotensi menjadi Kapolri.

Institusi Polri sedang berlangsung reformasi, dan Teddy adalah perwira tinggi yang masih tersisa dari gojang ganjing kasus Sambo saat ini.

Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Teddy tercatat memiliki harta mencapai Rp 29,9 miliar, tepatnya Rp 29.974.417.203. Ia terakhir kali melaporkan harta kekayaannya tersebut sejak 31 Desember 2021. Jumlah kekayaan Teddy berada di atas dua polisi terkaya lainnya, yakni Kapolda Riau Irjen Muhammad Iqbal dengan kekayaan Rp 27 miliar dan Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri Irjen Marthinus Hukom Rp 18 miliar. Sementara Kapolri Listyo Sigit diketahui memiliki kekayaan tak sampai setengahnya yaitu sebesar Rp 9,2 milyar.

Berdasarkan data LHKPN, harta kekayaan Teddy terdiri dari harta tanah dan bangunan senilai Rp 25.813.200.000, alat transportasi dan mesin senilai Rp 2.075.000.000, harga bergerak lainnya Rp 500 juta, surat berhatga 62,5 juta, serta kas dan setara kas Rp 1.523.717.203. Sedangkan kendaraan, jenderal bintang dua ini memiliki tiga unit mobil dan 1 unit sepeda motor dengan nilai mencapai Rp 2,075 miliar diantaranya:

 

Profil Irjen Teddy Minahasa: Irjen. Pol. Teddy Minahasa Putra, lahir pada 23 November 1971. Ia adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 25 Agustus 2021 menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat. Mantan ajudan Wakil Presiden Jusuf Kalla ini juga merupakan Ketua Umum Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) periode 2021-2026. Teddy Minahasa Putra lulus dari Akademi Kepolisian pada tahun 1993.

Kariernya pun moncer di kepolisian, Ia sudah pernah beberapa kali menjabat posisi penting di Polri, hingga pemerintahan.

 

Usai menjabat sebagai ajudan Wakil Presiden Jusuf Kalla di tahun 2014, Teddy kemudian diangkat menjadi staf ahli Wakil Presiden RI di tahun 2017.

Irjen Pol. Teddy juga pernah menjabat sebagai Kapolda Banten pada Agustus 2018, Dia juga pernah menjabat Wakapolda Lampung (2018) hingga Sahlijemen Kapolri (2019), Pada Agustus 2021, jenderal bintang 2 ini kemudian diangkat menjadi Kapolda Sumatra Barat sampai saat ini.

 

Berikut riwayat jabatan yang pernah diemban Irjen Teddy Minahasa:

  1. Kasubditmin Regident Ditlantas Polda Jawa Tengah (2008)
  2. Kabidregident Ditlantas Polda Metro Jaya
  3. Kapolres Malang Kota (2011)
  4. Kasubbagjiansisops Bagjiansis Rojianstra Sops Polri (2013)
  5. Kaden C Ropaminal Divpropam Polri (2013)

 

Ketua LSM KOAD mengingatkan seluruh jajaran Polda Sumbar, agar jangan kotori nama baik Institusi Polda dengan mempermainkan laporan masyarakat. mulai dari sistem pelaporan di SPKT yang bikin miris, masyarakat pelapor pidana dibikin bolak-balik, Turun Naik lantai dasar sampai lantai empat, akhirnya diarahkan membuat pengaduan agar mudah dihentikan.

 

Pengaduan sangat rentan jadi permainan oknum penyidik yang tidak memahami tugas mereka, bahkan setingkat Kapolsek tidak malu-malu kebohongannya ketahuan. Polres pun demikian. ketika pelapor mencoba melaporkan pidana di SPKT Polda Sumbar ternyata tidak kalah dari Polsek dan Polres, bahkan lebih susah lagi, kata Ketua LSM KOAD.

 

Mungkin baru kali ini, seorang ketua LSM dan pemilik media nasional dipermainkan oleh oknum penegak hukum. dengan senang hati Indrawan juga menjalani permainan tersebut.  Penegak hukum Polda Sumbar tidak sadar, bahwa, seakan-akan telah melakukan proses hukum sesuai aturan, pada hal sebenarnya mereka berusaha dengan berbagai dalih untuk mengagalkan laporan.

 

Seharusnya PJU Polda Sumbar, saling menasehati, bukannya mendiamkan terjadi ketidak benaran dalam proses hukum. walau bagaimanapun, akan berdampak kepada karier Teddy Mnahasa sang calon Kapolri masa depan.

 

Dilihat dari Profilnya, Irjend (Pol)Teddy Minahasa Putra, ditambah situasi kepolisian saat ini, bukan tidak mungkin Irjend (Pol)Teddy akan menjadi Kapolri dimasa yang akan datang. untuk itu ketua LSM KOAD meminta agar perkara perkara yang dilaporkan masyarakat ke Polda Sumbar agar dilakukan proses dengan benar.

 

Polsisi setingkat Polda Sumbar jangan mengotori nama institusinya, lakukan tugas dengan benar, jadilah pelayan pengayom dan penegak hukum yang adil. jika di Polda masih berkeliaran oknum oknum yang berbuat curang maka Polda makin lama akan semakin tidak dihargai masyarakat.

 

Polisi khusnya Polda Sumbar ditangan Irjend Teddy Minahasa saatnya berubah mengikuti program Polri Presisi yang digagas jenderal Sigit. jangan lakukan kecurangan kecurangan, jangan manfaatkan jabatan untuk berlaku tidak adil. kata ketua LSM KOAD kepada media ini.

(Sumber Tribun.com)