Vatikan Dukung PWKI Bawa Misi Perdamaian

BERITA UTAMA721 Dilihat

VATIKAN,KABARDARAH.COM-Peran wartawan sangatlah penting untuk menyampaikan informasi yang benar kepada publik. Terutama dalam situasi dimana dunai sedang mengalami sakit akibat berbagai persoalan. Oleh karena itu harus (ada) yang menyembuhkan luka-luka tersebut.

Pernyataan itu disampaikan oleh Presiden Dikasteri untuk Dialog Antaragama Kardinal Miguel Ayuso saat menerima 18 orang wartawan Katolik Indonesia di kantornya,Kompleks Tahta Suci Vatikan, Roma-Italia, Selasa (15/11/2022) pagi waktu sempat.

“Profesi wartawan itu penting karena tanggung jawab memberitahu masyarakat, akan informasi yang benar dan positif. Sebab, jika tidak, anda (wartawan) bisa membentuk masyarakat yang tidak peduli satu sama lain,” katanya.

Diketahui, dalam pertemuan yang berlangsung selama satu jam itu, Kardinal Ayuso mendukung misi para wartawan yang tergabung dalam Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) untuk membawa pesan damai sebagaimana yang telah disampaikan oleh Paus Fransiskus.

Lanjutnya, bahwa saat ini perdamaian perlu segera dilakukan. Terutama karena perang Rusia-Ukraina, yang dampaknya dirasakan sejumlah negara baik dalam krisis pangan maupun krisis energi.

Sementara itu, Pendiri PWKI AM.Putut Prabantoro menambahkan konstitusi Indonesia juga mengamanatkan setiap warga aktif dalam mewujudkan perdamaian dunia.

“Saat ini perdamaian perlu segera dilakukan. Terutama karena perang Rusia-Ukraina, yang dampaknya dirasakan sejumlah negara saat ini. Baik dalam krisis pangan maupun krisis energi. Konstitusi kami mengamanatkan setiap warga aktif dalam mewujudkan perdamaian dunia. Begitu juga Dokumen Abu Dhabi, yang memberi pesan perdamaian yang ditandatangani Paus Fransiskus,“ kata pria yang akrab disapa mas Putut itu.

Dalam pertemuan itu, Kardinal Ayuso mengaku dirinya sependapat bahwa Dokumen Abu Dhabi relevan disampaikan para penyampai pesan, termasuk wartawan.

Sedangkan staf Dikasteri Dialog Antar Umat Beragama Vatikan, Padre Markus Solo Kewuta SVD mengatakan, melalui Dokumen Abu Dhabi, Paus Fransiskus menyatakan bahwa budaya sangat penting untuk mengobati dunia yang sedang sakit.

“Kita harus jadi orang yang menawarkan penyembuhan melalui budaya. Jurnalis ada di jalan yang tepat. Majukanlah nilai kasih dan kebenaran bukan lagi gosip dan sensasi,” tegasnya.

Sebagaimana diketahui, Dokumen Abu Dhabi atau Dokumen Persaudaraan Dunia dan Hidup Berdampingan adalah sebuah perjanjian bersama yang ditanda tangani Paus Fransiskus dari Gereja Katolik dan Ahmad el-Tayeb Imam Agung Al-Azhar pada 4 Februari 2019 di Abu Dhabi.

Presiden Dikasteri untuk Dialog Antaragama Kardinal Miguel Ayuso didampingi Staf Dikasteri Dialog Antar Umat Beragama Vatikan, Pastor Markus Solo Kewuta SVD saat bertemu dengan 18 wartawan Katolik Indonesia, Selasa (15/11/2022) pagi waktu Vatikan.

Untuk diketahui, Dokumen Abu Dhabi telah melahirkan diskusi persaudaraan terbuka antara Paus Fransiskus dan Ahmad el-Tayeb dan dijadikan panduan untuk memajukan budaya saling menguntungkan.

Dokumen ini menjadi sangat bernilai dan bersejarah, ditengan banyaknya konflik dunia, seperti perlombaan senjata, ketidakadilan sosial, kroupsi, terorisme, diskriminasi, ekstrimisme dan kemerosatan moral.

Ibu Lina, dari Kedutaan Vatican (memakai hijab putih)

Sedikitnya ada 12 poin penting Dokumen Abu Dhabi, yang berbicara soal Keyakinan, Kebebasan, Keadilan,Dialog pemahaman dan promosi luas terhadap budaya toleransi, Dialog Antar beragama,perlindungan tempat ibadah, Sinagoga,Gereja,Masjid,Pura, dan lain sebagainya.

Selain itu terkait terorisme,konsep kewarganegaraan, Hubungan baik antara Timur dan Barat,pengakuan atas kebebasan, soal hak perempuan, Perlindngan hak-hak dasar anak untuk bertumbuh dan terakhir Perlindungan hak-hak orang lanjut usia. * *